REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pascamerebaknya virus Corona banyak wisatawan asal China yang membatalkan liburannya ke Pulau Lombok. Keterangan itu diungkapkan Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) NTB, Dewantoro Umbu Joka.
"Kalau secara persentase masih pendataan, tapi dari laporan yang kita terima dari anggota asosiasi banyak wisatawan China yang batal datang ke Lombok," katanya saat dihubungi melalui telepon dari Mataram, Senin.
Dewantoro mengakui akibat kasus itu jumlah kunjungan wisatawan asal China ke Lombok menjadi menurun. Padahal sebelum virus tersebut merebak, wisatawan asal China ke Lombok begitu besar. Namun, akibat kejadian itu banyak wisatawan yang tidak berpergian ke luar China.
"Wisatawan asal China yang masuk ke Lombok ini bukan dari Wuhan tempat virus Corona. Tapi mereka masuk melalui hub kita seperti Kuala Lumpur, Malaysia. Selanjutnya dari Jakarta dan Bali," papar Dewantoro.
"Biasa mereka bisa membawa tamu sampai ratusan orang sekarang hanya 30-40 orang. Tapi turis-turis China ini datang dari Guangzhou, bukan dari Wuhan asal virus Corona pertama kali muncul," jelasnya.
Dewantoro menyatakan pihaknya sudah meminta Dinas Kesehatan NTB untuk melakukan pengawasan secara ketat terutama di pintu-pintu masuk NTB, seperti bandara, pelabuhan dan terminal. Hal ini untuk memberikan kenyamanan bagi para penumpang sehingga tidak ada kekhawatiran saat berada di daerah sendiri.