REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Sejumlah masyarakat di Kabupaten Lebak, Banten, menggunakan perahu karet untuk penyeberangan. Jembatan gantung darurat yang menghubungkan desa kembali hanyut diterjang banjir.
Padahal jembatan tersebut dibangun secara gotong royong. "Kami terpaksa mengoperasikan perahu karet untuk penyeberangan itu," kata Syukur, seorang tokoh masyarakat Desa Sukarame, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Senin (27/1).
Jembatan gantung tersebut merupakan akses bagi ribuan warga dan sebagai penghubung antardesa. Syukur mengatakan, apabila tidak dioperasikan perahu karet, maka ekonomi masyarakat lumpuh. Hal ini berdampak terhadap pendidikan dan kesehatan.
Pengoperasian perahu karet itu dari bantuan BPBD, BNPB dan BUMN. "Kami mengoperasikan perahu karet itu cukup sederhana dengan ditarik tambang untuk kelancaran dan keselamatan warga yang menyeberang," katanya.
Pengoperasian perahu karet tersebut melintasi jembatan gantung di Kampung Somang yang sebelumnya sudah dibangun secara gotong royong. Namun, jembatan gantung yang terbuat dari bambu tidak kuat menahan derasnya luapan Sungai Ciberang sehingga kembali hanyut.
"Kami berharap pembangunan jembatan gantung itu segera dibangun kembali," kata Syukur.
Relawan membantu warga yang akan menyeberang Sungai Ciberang dengan perahu karet di Kampung Susukan, Sajira, Lebak, Banten.
Nuriman, seorang warga Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, mengaku dirinya kini menyeberang ke permukiman menggunakan perahu karet karena jembatan Cibuluheun kembali hanyut. Padahal, jembatan gantung itu dibangun darurat satu pekan lalu.
Namun, curah hujan cenderung tinggi sepanjang Ahad (26/1) malam hingga Senin (27/1) dini hari hingga luapan Sungai Ciberang menghanyutkan jembatan gantung. "Kami hari ini hendak ke sekolah menggunakan perahu karet yang dioperasikan tenaga sukarela," katanya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi mengatakan menyalurkan bantuan perahu karet di tiga titik akibat jembatan gantung hanyut luapan Sungai Ciberang. "Kami minta warga agar waspada karena curah hujan kapasitas lebat dan sedang masih berpeluang dan bisa menimbulkan bencana banjir bandang susulan," katanya.