Senin 27 Jan 2020 17:10 WIB

Kalteng Berencana Kembangkan Budi Daya Ikan Baung

baung merupakan ikan lokal yang cukup digemari oleh masyarakat.

Makanan khas Kalimantan Tengah yakni Kelakai, Ikan Lais Bakar, Ikan Baung Bakar, dan Ikan Patin Bakar di Tjilik Riwut Gallery & Resto.
Foto: Republika/Noer Qomariah Kusumawardhani
Makanan khas Kalimantan Tengah yakni Kelakai, Ikan Lais Bakar, Ikan Baung Bakar, dan Ikan Patin Bakar di Tjilik Riwut Gallery & Resto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Kalimantan Tengah, berencana mengembangkan budi daya ikan baung.

“Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Gunung Mas (Gumas) akan mengembangkan budi daya ikan baung, dan sudah dianggarkan untuk pengadaannya pada tahun 2020 ini,” kata Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Gunung Mas, Letus Guntur di Kuala Kurun, Senin (27/1).

Mantan Kepala Dinas Transmigrasi, Tenaga Kerja, Koperasi dan UKM Kabupaten Gumas itu mengatakan budi daya perlu dilakukan, karena baung merupakan ikan lokal yang cukup digemari oleh masyarakat.

Rencananya, indukan baung akan didatangkan dari Balai Benih Ikan (BBI) Mandiangin, Kalimantan Selatan. Jumlah indukan yang didatangkan tergantung dari harga yang ditawarkan oleh BBI Mandiangin.

Budi daya baung merupakan hal yang baru bagi Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Gumas. Oleh sebab itu, nantinya para pegawai di dinas tersebut juga akan mendapat pelatihan terkait budi daya baung.

“Kami akan coba menghubungi BBI Mandiangin. Jika mereka sedang melakukan tahap pemijahan baung, kami akan kirim pegawai untuk mempelajari cara pemijahan dan hal lain terkait ikan tersebut,” katanya.

Di samping itu, jika baung sudah didatangkan, tidak menutup kemungkinan pihaknya juga mengundang BBI Mandiangin untuk memberi pelatihan kepada para pegawai Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Gumas.

Pengembangan budi daya baung, kata dia, rencananya dilakukan di BBI Kuala Kurun, karena sarana dan prasarana di BBI tersebut dapat dikatakan lebih lengkap jika dibandingkan dengan BBI Tewah.

Dia mengakui pengembangan budi daya baung merupakan tantangan bagi Dinas Perikanan dan KP Kabupaten Gumas, karena selama ini pihaknya hanya mengembangkan ikan nila, gurame, patin, dan papuyu.

“Jika budi daya baung sudah berjalan baik, rencananya kami juga akan mengembangkan budi daya beberapa ikan lokal lain. Ini merupakan upaya untuk melestarikan ikan lokal kita,” ujar Letus

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement