REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) melakukan pengetatan pemeriksaan terhadap penumpang di bandara internasional yang dikelolanya. Direktur Utama AP I Faik Fahmi mengatakan hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi dan mencegah penyebaran virus corona masuk ke Indonesia.
“Sebagai pengelola bandara internasional yang menjadi gerbang utama masuknya wisatawan ke Indonesia, kami menyadari potensi ancaman virus corona masuk ke Indonesia," kata Faik, Rabu (22/1).
Dia menjelaskan pengetatan pemeriksaan kesehatan penumpang tersebut merupakan langkah untuk mencegah masuknya virus corona melalui wisatawan yang masuk ke Indonesia. Khususnya, kata Faik, dari beberapa negara-negara yang sudah terjangkit.
Faik menuturkan pengetatan pengawasan dilakukan AP I bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Upaya tersebut dilakukan dengan mengoptimalkan penggunaan thermal scanner untuk mendeteksi peningkatan suhu tubuh penumpang yang dipasang pada area kedatangan dan menerbitkan Kartu Kewaspadaan Kesehatan untuk memonitor kesehatan penumpang.
Faik menambahkan, Bali dan Manado merupakan tujuan destinasi wisatawan terbesar asal Cina melalui bandara yang dikelola oleh AP I. menurutnya, sepanjang 2019, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dilewati lebih dari dari 1,19 juta penumpang asal China. Sedangkan Bandara Sam Ratulangi Manado dilewati lebih dari 116 ribu penumpang asal Cina.
"Memasuki libur Tahun Baru Imlek ini, Bali dan Manado berpotensi mengalami peningkatan kunjungan wisatawan asal China sehingga perlu ditingkatkan kewaspadaannya," ujar Faik.
Jika terdapat penumpang yang teridentifikasi memiliki kondisi suhu tubuhnya di atas 38 derajat serta memiliki gejala umum batuk, demam, sesak napas, dan memiliki riwayat perjalanan penerbangan dari China, AP I akan langsung berkordinasi dengan KKP setempat. Faik mengatakan selanjutnya penumpang tersebut akan dilakukan penanganan khusus.
Virus corona pertama kali mewabah di Wuhan, China dan telah menyebar ke beberapa negara di Asia seperti Thailand, Jepang, Taiwan, dan Korea Selatan. Orang yang terjangkit virus corona menunjukkan gejala penyakit umum seperti demam, batuk, sesak napas. Dalam kondisi lebih parah, virus corona dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan angkut, gagal ginjal hingga menyebabkan kematian.
Faik mengimbau setiap penumpang, khususnya bagi Warga Negara Indonesia dari dan ke luar negeri mengikuti perkembangan virus corona. "Tidak lupa kami ingatkan juga untuk dapat menggunakan masker yang menutupi hidung dan mulut, selalu mencuci tangan, menjaga kondisi kesehatan tubuh serta melaporkan kondisi kesehatan kepada pihak maskapai dan petugas di bandara jika dirasa memiliki gejala seperti virus corona," ungkap Faik.