Selasa 21 Jan 2020 19:48 WIB

Kemenkes akan Koordinasi Travel Advisory ke China

Pemerintah Indonesia belum mengeluarkan travel advisory terkait wabah virus Corona

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pelancong dari Wuhan, China, harus melewati pemindai suhu tubuh di Bandara Narita, Jepang. Virus korona misterius yang bermula di Wuhan telah menimbulkan korban keempat meninggal per 21 Januari 2020.
Foto: Kyodo via AP
Pelancong dari Wuhan, China, harus melewati pemindai suhu tubuh di Bandara Narita, Jepang. Virus korona misterius yang bermula di Wuhan telah menimbulkan korban keempat meninggal per 21 Januari 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Pemerintah Indonesia hingga kini belum mengeluarkan kebijakan larangan atau anjuran perjalanan (travel advisory) ke China terkait merebaknya virus corona. Hanya saja Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengaku akan berkoordinasi untuk mengeluarkan anjuran perjalanan atau travel advisory ke negara-negara yang terdeteksi terdapat wabah pneumonia akibat virus corona.

"Belum (ada travel advisory ke Cina)," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Widyawati saat dihubungi Republika, Selasa (21/1).

Baca Juga

Kendati demikian, ia tak mau mengungkap secara detil alasan belum dikeluarkannya travel advisory. Ia menambahkan, Kemenkes akan berkoordinasi mengenai masalah ini besok Rabu (22/1).

Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Anung Sugihantono juga mengatakan hal yang sama."Nggak," ujarnya.

Kendati demikian, dia enggan menjelaskan detil mengenai penyebabnya. Menurutnya, penjelasan itu telah dijelaskan detil di temu media, Senin (20/1)."Tanya yang lain. Saya sedang jadi pembicara," katanya.

Dikutip dari AP, baru-baru ini sebuah investigasi menemukan bahwa penyebab wabah pneumonia Cina adalah virus corona tipe baru. Meski sama-sama keluarga virus corona, media China menyebut virus penyebab SARS belasan tahun lalu berbeda dengan corona virus penyebab wabah misterius sekarang ini.

Nama 'corona' dalam bahasa Latin berarti bulatan atau mahkota. Ini menggambarkan bentuk virus saat dilihat dengan mikroskop. Corona virus merupakan keluarga besar virus yang diidentifikasi terdapat di tubuh manusia pada 1960-an. Sebagian mengakibatkan selesma, sementara sebagian lain ditemukan pada kelelawar, unta, dan binatang lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement