REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Pemerintah Indonesia hingga kini belum mengeluarkan kebijakan larangan atau anjuran perjalanan (travel advisory) ke China terkait merebaknya virus corona. Hanya saja Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengaku akan berkoordinasi untuk mengeluarkan anjuran perjalanan atau travel advisory ke negara-negara yang terdeteksi terdapat wabah pneumonia akibat virus corona.
"Belum (ada travel advisory ke Cina)," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Widyawati saat dihubungi Republika, Selasa (21/1).
Kendati demikian, ia tak mau mengungkap secara detil alasan belum dikeluarkannya travel advisory. Ia menambahkan, Kemenkes akan berkoordinasi mengenai masalah ini besok Rabu (22/1).
Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Anung Sugihantono juga mengatakan hal yang sama."Nggak," ujarnya.
Kendati demikian, dia enggan menjelaskan detil mengenai penyebabnya. Menurutnya, penjelasan itu telah dijelaskan detil di temu media, Senin (20/1)."Tanya yang lain. Saya sedang jadi pembicara," katanya.
Dikutip dari AP, baru-baru ini sebuah investigasi menemukan bahwa penyebab wabah pneumonia Cina adalah virus corona tipe baru. Meski sama-sama keluarga virus corona, media China menyebut virus penyebab SARS belasan tahun lalu berbeda dengan corona virus penyebab wabah misterius sekarang ini.
Nama 'corona' dalam bahasa Latin berarti bulatan atau mahkota. Ini menggambarkan bentuk virus saat dilihat dengan mikroskop. Corona virus merupakan keluarga besar virus yang diidentifikasi terdapat di tubuh manusia pada 1960-an. Sebagian mengakibatkan selesma, sementara sebagian lain ditemukan pada kelelawar, unta, dan binatang lain.