REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian wilayah Monas terlihat 'gundul' akibat aktivitas penebangan seratusan pohon yang biasa membuat rindang kawasan itu. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Monumen Nasional (Monas) Isa Sanuri mengatakan pohon-pohon itu direlokasi atau dipindahkan ke area lain.
"Itu sebenarnya bukan ditebang begitu saja, jadi pohon-pohon itu akan dipindahkan. Kalau tidak bisa dipindahkan akan kita buat baru (pohon-pohon)," ujar Isa saat dihubungi, Senin (20/1).
Isa melanjutkan, pohon-pohon yang berukuran besar dan berjumlah sebanyak 150 batang dipindahkan ke pelataran Selatan. Sedangkan, untuk pohon-pohon kecil di pindahkan ke bagian timur dan barat Monas.
Pohon-pohon yang dipindahkan itu pun berasal dari kawasan Utara Monas yang nantinya akan masuk dalam rencana revitalisasi Monas. Nantinya, pohon-pohon itu akan disusun pada jalur hijau memastikan pengunjung Monas merasa sejuk saat melewati kawasan bersejarah yang telah ada sejak 1975 itu.
"Yang jelas tidak sekadar dipindahkan, tapi kita jadikan ruang terbuka hijau," kata Isa Sanuri.
Sebelumnya, akun resmi instagram komunitas @koalisipejalankaki menyayangkan dan mempertanyakan sikap Provinsi DKI Jakarta terkait penebangan pohon-pohon di Monas bagian utara sehingga terlihat 'gundul' untuk revitalisasi Monas dan pembangunan MRT fase II.
"Kami tidak anti pembangunan, yang kami sayangkan adalah bagaimana cara membangunnya. Pohon memiliki manfaat besar, tidak seharusnya ditebang," kata akun koalisi pejalan kaki.