Selasa 14 Jan 2020 18:03 WIB

Massa Anti-Gubernur Lempari Topeng Anies Pakai Tomat

Massa anti-gubernur menilai Anies telah gagal.

Rep: Febryan A/ Red: Teguh Firmansyah
Massa kontra-Anies meninggalkan area Patung Kuda dengan memasuki area Monas, Selasa (14/1) pukul 16.35 WIB.
Foto: Republika/Febryan.A
Massa kontra-Anies meninggalkan area Patung Kuda dengan memasuki area Monas, Selasa (14/1) pukul 16.35 WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Massa yang menamakan diri Jakarta Bergerak melakukan aksi teatrikal saat berdemonstrasi di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Selasa (14/1).

Mereka melempari tomat ke seseorang yang memakai topeng Anies Baswedan. Tampak belasan peserta aksi melemparkan tomat ke sosok yang memakai topeng Anies tersebut. Adapun orator terus bernyanyi di panggung.

Baca Juga

"Cobalah tengok Kota Jakarta, semakin hancur karena Anies," begitu penggalan lirik yang dinyanyikan sang orator sekaligus pemimpin aksi bernama Sisca Rumundor.

Para peserta aksi pun semakin bersemangat melempari sosok bertopeng Anies tersebut. Mereka pun mengacungkan jempol ke arah bawah dan berteriak bahwa Anies tak becus memimpin Jakarta.

Aksi teatrikal itu adalah bagian dari aksi Jakarta Bergerak yang menuntut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mundur dari jabatannya. Musababnya, mereka menilai Anies gagal mengatasi banjir awal tahun 2020 yang melanda ibukota.

Namun aksi mereka tak berjalan mulus. Demonstran gagal menggelar aksi di depan Balai Kota Jakarta. Sebab, massa aksi pro-Anies atau pembela Anies sudah lebih dulu berkumpul di sana. Walhasil mereka berorasi di area Patung Kuda.

Saat menuju area Patung Kuda itu, kedua kelompok sempat bersitegang. Kelompok kontra-Anies yang melintas dengan bus di depan Balai Kota saling berteriak dengan kelompok pro-Anies yang memadati area depan Balai Kota

Kelompok kontra-Anies dimotori oleh Abu Janda, Dewi Tanjung, Effendi Achmad dan Sisca Rumondor. Mereka menuntut agar Anies Baswedan mundur dari jabatannya lantaran parahnya banjir yang melanda ibukota.

Adapun Massa pro-Anies dimotori oleh kelompok yang sudah mendukung Anies sejak Pilkada, yakni Jawara dan Pengacara Jaga Jakarta (Bang Japar). Tampak juga organisasi lain seperti Laskar Adat Betawi. Mereka menuding kelompok kontra-Anies sedang mempolitisasi isu banjir Jakarta.

Banjir melanda Jakarta pada Rabu (1/1) atau hari pertama tahun 2020. Puluhan wilayah terendam. Aktivitas perekonomian pun lumpuh selama dua hari.

Berdasarkan catatan Pemprov DKI, terdapat 31.232 orang yang terpaksa mengungsi di 259 posko saat banjir terjadi. Adapun jumlah korban jiwa mencapai 16 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement