REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kongres PAN semakin memanas dengan munculnya nama-nama tokoh yang bakal bertarung dalam kontestasi calon ketua umum. Ketua Umum pejawat Zulkifli Hasan (Zulhas) diprediksi paling berpeluang sebagai pemenang.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menyampaikan, ada beberapa faktor yang membuat Zulhas masih menjadi yang paling berpeluang. Salah satu faktor paling menonjol di antaranya dari jumlah galangan dukungan yang diperoleh Zulhas.
"Zulkifli Hasan paling berpeluang menang di Kongres PAN karena berhasil menggalang dukungan 30 DPW dan 300 lebih DPD," kata Adi dalam diskusi yang digelar di Cikini, Jakarta Pusat (10/1).
Selain Zulhas, calon ketum PAN di antaranya ketua fraksi PAN periode lalu Mulfahri Harahap, mantan menpan RB Asman Abnur dan Ekonom Dradjad Wibowo. Baru Mulfachri, yang menggelar silaturahmi dengan DPW PAN Sumut dan 75 DPD di Grand Aston City, Medan, Sumatera Utara pada Rabu (8/1) lalu.
Calon-calon tersebut disebut Adi Prayitno tergolong 'senyap' dan nyaris tidak menunjukkan pergerakan berarti. Sementara Zulhas disebut Adi punya peluang tersendiri, mengingat posisinya sekarang masih sebagai ketum pejawat.
Sebagai pejawat, Zulhas perlu menjaga kepercayaan pemilik suara di kongres, serta komunikasi yang intens dengan pengurus PAN di daerah. "Yang paling penting adalah intensitas komunikasi. Ini rasanya yang dimiliki Zul dan belum dimiliki calon lain," ungkap Adi
Sementara Adi menilai, Mulfachri Harahap harusnya mampu 'menjual' dirinya sendiri, bukan melalui dorongan tokoh lain. Seperti diketahui, Mulfachri disebut mendapat dukungan dari Pendiri PAN, Amien Rais.
"Sebagai politisi matang seharusnya Mulfahri berani jadi diri sendiri. Komunikasi dengan DPW dan DPD tak akan intens kalau masih difasilitasi atas nama orang lain," kata Adi Prayitno.
Adi Prayitno mengatakan, Amien seharusnya menjadi tokoh senior dan menjadi penengah di antara calon-calon Ketua Umum PAN. Menurut Adi, Amien sebagai guru bangsa bagi Kader Kader PAN berdiri di atas semua calon ketua umum, bukan mendukung salah satunya.
"Posisikan Pak Amien ini sebagai pengayom sebagai pelatih dan penasehat spiritual semua kandidat yang tarung," kata Adi. Bila Amien turut dalam kontestasi praktis, maka menurut Adi akan menimbulkan kecemburuan dari calon ketua umum lain yang tidak didukungnya.
Sedangkan untuk Asman Abnur dan Dradjad Wibowo, Adi menilai perlu kerja ekstra keras menggalang dukungan di internal PAN. "Asman dan Dradjad rasanya baru akhir akhir ini terlihat turun. Perlu kerja ekstra keras meyakinkan pemilih yang selama 5 tahun tidak disentuh," kata Adi menambahkan.