Kamis 09 Jan 2020 23:56 WIB

Gubernur Sumsel Perintahkan BPBD Turun ke Lokasi Banjir

Sejak Kamis (9/1) terjadi longsor di Pagaralam dan Lahat Sumatra Selatan

Warga mengamati jembatan penghubung Kecamatan Mulak Ulu dengan Mulak Sebingkai, Kabupaten Lahat yang terputus akibat banjir bandang di Mulak Ulu, Lahat, Sumatera Selatan, Senin (30/12/2019).
Foto: Antara/M Rega Derbiansyah
Warga mengamati jembatan penghubung Kecamatan Mulak Ulu dengan Mulak Sebingkai, Kabupaten Lahat yang terputus akibat banjir bandang di Mulak Ulu, Lahat, Sumatera Selatan, Senin (30/12/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru memerintahkan BPBD turun ke lokasi tanah longsor dan banjir di Kota Pagaralam dan Kabupaten Lahat sejak Kamis (9/1) dini hari. Hal ini untuk memastikan keamanan warga dari bencana alam di daerah itu.

"Saya segera perintahkan BPBD untuk segera cek kebenaran itu. Apakah memang sudah pada tahap harus warganya diungsikan atau dibantu. Saya minta tim BPBD berangkat malam ini," kata dia di Palembang, Kamis (9/1).

Ia menyatakan pentingnya secara serius penanganan dampak bencana alam di daerah itu dilakukan secara serius dan cermat. Bantuan yang dapat diberikan pemprov setempat terkait bencana alam itu, katanya,berdasarkan klasifikasi bencana yang terjadi.

"Apakah itu sudah menyangkut nyawa yang artinya memang harus diungsikan atau berupa harta benda dan kebutuhan sandang lainnya seperti baju dan lain-lain," katanya. Ia menyatakan menunggu laporan dari lapangan yang disampaikan BPBD pada Kamis malam terkait dengan kondisi pascabencana alam di dua daerah tersebut.

"Saya tunggu laporan BPBD malam ini. Kalau kondisinya memang layak dibantu saya pasti datangi," kata dia. Ia menjelaskan tentang pentingnya pengecekan di lapangan tentang banjir itu, apakah karena luapan sungai atau kejadian yang bersifat "langganan".

Kalau dikarenakan sungai, katanya, artinya perlu dilakukan normalisasi. "Mendagri kan sudah jelaskan di telegram kita boleh gunakan dana tak terduga untuk mengatasi bencana. Dananya tidak terbatas jadi kalau ada yang memang perlu kita siap bantu. Kalau kabupaten dan kota tidak mampu kita siap drop," katanya.

Terkait dengan tanah longsor, Gubernur Herman Deru menjelaskan bahwa kontur di Pagaralam dan Lahat memang naik turun. Oleh karena kondisi seperti itu, ia mengaku sudah membuat maklumat untuk daerah rawan bencana alam, khususnya tanah longsor agar segera disediakan peralatan yang memadai guna mengatasinya.

"Dan alhamulillah daerah-daerah itu punya alat-alat sendiri, seperti ekskavator, 'wheel loader', untuk membantu mengalihkan batu dan tanah-tanah longsoran itu. Saya pikir yang di Pagaralam dan Lahat itu bisa segera teratasi ya," katanya.

Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Sumatera Selatan sejak Rabu (8/1) semalam memicu tanah longsor sehingga mengakibatkan akses di dua daerah, Lahat dan Pagaralam, terputus. Tanah longsor, salah satunya di jalan nasional lintas Lahat-Pagaralam, Pulau Pinang. Longsor menutup badan jalan dan menimbun satu mobil pikap. Selain itu, empat desa di Kabupaten Lahat dikabarkan terendam air lebih dari satu meter.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement