REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Sudin Dukcapil) Jakarta Barat telah menerbitkan 888 dokumen administrasi kependudukan untuk korban banjir. Pascabanjir, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengingtruksikan agar pemerintah kota administrasi mendekatkan pelayanan kepada warga.
"Berdasarkan monitoring pelayanan Dukcapil sejak 2 Januari sampai 8 Januari telah diterbitkan 888 dokumen administrasi kependudukan," kata Kepala Sudin Dukcapil Muhammad Rosyik saat dihubungi Republika, Rabu (8/1).
Rosyik menuturkan, pelayanan pembuatan dokumen kependudukan pencatatan sipil untuk korban banjir baru dilakukan di empat kecamatan. Di antaranya Kecamatan Kebon Jeruk, Cengkareng, Grogol Petamburan, dan Kembangan. Pelayanan dimulai sejak tanggal 2 Januari 2020.
"Pelayanan tidak dilakukan di kecamatan atau kelurahan tetapi di rumah RW RPRTA di halaman mushala di mana tempat-tempat umum yang memungkinkan," ujarnya.
Rosyik mengatakan, pelayanan dokumen administrasi kependudukan baru dapat dibuka ketika daerah atau tempat yang terendam banjir itu sudah dibersihkan, dan jaringan listriknya sudah menyala.
"Karena dalam melakukan pelayanan kita perlu jaringan listrik. Alhamdulillah semua RW yang kita buka pelayanan semuanya sudah normal," katanya.
Saat ini kata dia, belum semua kecamatan di Jakarta Barat dibuka untuk melayani warga membuat dokumen administrasi kependudukan. Alasannya, beberapa kecamatan terdampak banjirbelum dibersihkan dari kotoran sisa banjir.
"Kita memang belum semua disambangi. Tetapi rencana kedepan kita akan sambangi semua RW yang terdampak banjir," katanya.
Rosyik memastikan, proses penerbitan dokumen administrasi kependudukan tidak memakan watu lama. Warga sudah bisa membawa pulang KTP, KK, KIA, Akte Lahir, Akte Kematian yang diajukan.
"Jadi surat ini langsung diterbitkan hiri ini juga kecuali akte lahir yang mungkin dibuatkan di laur Jakarta," katanya.
Berdasarkan data dari Pemkot Jakarta Barat, pada 8 Januari sebanyak 567 warga masih mengungsi. Dari 567 warga yang mengungsi itu merupakan warga Kelurahan Semanan sebanyak 484 warga dan Kelurahan Kedaung Kaliangke sebanyak 83 warga.