REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memperkirakan beberapa penyakit seperti demam berdarah dengue (DBD) hingga leptospirosis akan terjadi selama 2020. Estimasi ini menyusul prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa intensitas hujan di tahun ini lebih meningkat dibandingkan 2019.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Anung Sugihantono menjelaskan, jika ramalan curah hujan BMKG terbukti benar maka ada beberapa implikasi. "Mulai dari ada DBD, leptospirosis, malaria, diare, pneumonia. Selain itu bisa terjadi gangguan pencernaan termasuk keracunan makanan karena makanannya tidak cukup bersih," ujarnya di kantor Kemenkes, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Terkait ancaman peningkatan penyakit tersebut khususnya leptospirosis selama tahun ini, Anung mengaku Kemenkes sudah membuat surat edaran ke Dinas Kesehatan di daerah. Selain itu, ia menyebutkan BMKG juga memperkirakan kemarau selama tahun ini semakin kering.
Artinya ia menyebutkan penyakit-penyakit yang terkait dengan kontak mata, kontak langsung dengan kulit juga harus diantisipasi karena bisa saja meningkat. Kendati demikian, pihaknya mengaku telah mengantisipasi peningkatan penyakit selama 2020 dengan memastikan ketersediaan obat.
"Kami menyiapkan obat dengan asumsi untuk 18 bulan misalnya obat tahun ini merupakan persediaan obat sejak 2019 lalu. Semoga tidak ada wabah penyakit tahun ini sehingga tidak mengganggu persediaan obat," katanya.
Ia mengaku, persediaan obat-obatan tidak perlu dikhawatirkan dan masih aman dikonsumsi. Karena masa kadaluarsa selama dua tahun.