REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat penurunan pengguna angkutan umum saat masa libur Natal dan Tahun Baru 2019/2020. Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub Hengki Angkasawan mengatakan penurunan penggunaan angkutan umum selama masa Natal dan Tahun Baru 2019/2020 sebesar dua persen.
"Jumlah pengguna angkutan umun turun untuk Natal dan Tahun Baru 2019/2020 dari sekitar 17,4 juta orang menjadi 17,05 juta orang," kata Hengki di Gedung Kemenhub, Senin (6/1).
Hengki menjelaskan jumlah pengguna angkutan darat atau bus pada periode Natal dan Tahun Baru 2019/2020 sekitar 2,6 juta orang atau turun 22,74 persen. Selanjutnya pengguna angkutan penyebrangan sekitar 2,4 juta atau peningkatan 18,8 persen.
Selanjutnya pengguna kereta api sekitar 5,7 juta orang atau naik 4,4 persen. Sementara moda angkutan laut sekitar 1,11 juta atau naik 13,58 persen dan moda angkutan udara hanya sekitar 5,12 juta penumpang atau turun 6,51 persen.
Budi menilai penurunan penggunaan angkutan moda darat dikarenakan naiknya pengguna mobil pribadi. Sebab adanya peningkatan angkutan penyebrangan sebanyak 2,5 juta penumpang.
"Kalau mobil pribadi meningkat, penyebrangan juga naik. Perkiraan saya saat Natal dan Tahun Baru di angkutan penyebrangan naik memang," jelas Budi.
Budi menuturkan infrastruktur jalan tol di Trans Jawa dan Trans Sumatra memicu peningkatan penggunaan mobil pribadi selama Natal dan Tahun Baru 2019/2020. Sehingga, kata dia, penggunaan bus mengalami penurunan.
Sementara itu, Direktur Prasaranan Transportasi Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub Risal Wasal mengakui penyewaan mobil pribadi memang saat ini semakin fleksibel. "Lebih mudah menyewa juga dibandingkan bus. Beralih ke kendaraan sewa lebih praktis," ungkap Risal.