Jumat 03 Jan 2020 23:23 WIB

Sebelum Gunakan Jasa Derek Gendong Mobil, Perhatikan Hal ini

Waspadai oknum yang memanfaatkan kesempatan untuk menipu.

Sejumlah kendaraan dan akses jalan hancur pasca banjir yang merendam kawasan Pondok Gede Permai, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (2/1/2020).
Foto: Antara/Risky Andrianto
Sejumlah kendaraan dan akses jalan hancur pasca banjir yang merendam kawasan Pondok Gede Permai, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (2/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Banjir yang melanda sebagian besar kawasan Jakarta dan sekitarnya, 1-2 Januari 2020, memicu berbagai kerugian harta benda, tidak terkecuali mobil yang terendam banjir.

Bagi anda yang saat ini membutuhkan layanan derek gendong atau Towing perlu memperhatikan tips berikut ini agar proses pengantaran mobil berlangsung lancar sampai di bengkel.

1. Booking bengkel

Pemesanan antrean di bengkel reparasi menjadi hal terpenting agar memberikan kepastian bahwa mobil yang diantar sampai di tujuan yang tepat, sebab berpindah-pindah lokasi bengkel hanya akan menambah biaya jasa berkisar Rp450 ribu hingga Rp1 juta per tujuan.

2. Sistem elektrifikasi

Sebelum memesan Towing pastikan jika komponen elektrifikasi kendaraan anda tidak mengunci stir mobil atau keempat roda dalam keadaan lurus. Sebab sejumlah mobil dengan teknologi elektrifikasi yang modern akan mengunci stir secara otomatis saat terjadi pemadaman mesin.

Bila roda dan strir mobil dalam kondisi terkunci bisa menyulitkan operator saat proses pemindahan kendaraan menggunakan mesin kabel sling menuju titik ke angkut.

"Misalnya mobil Honda Jazz GK5 tahun 2016, kalau mesin mati, sistem elektrifikasi langsung mengunci pintu dan stir secara otomatis. Kalau posisi roda miring akan sulit dipindahkan ke towing," kata petugas MTS towing, Gilang.

3. Lokasi aman

Beberapa petugas jasa towing terpaksa menolak permintaan konsumennya saat mengetahui lokasi tujuan pengangkutan tidak aman bagi mobil derek.

"Saya terpaksa batalkan, sebab pas dilihat titik jemputnya masih berlumpur, ini bisa bahaya buat derek saya," kata petugas dari Viva Towing Nardi.

Salah satu operator dari Towing Service Perumnas 2 Bekasi mengaku rugi setelah satu unit Towing miliknya terperosok di parit saat akan menjemput konsumen di Pulo Permatasari, Bekasi.

"Saat mau jemput rupanya genangan air masih tinggi. Towing saya terperosok sekarang di bengkel lagi dibetulin," katanya.

4. Jarak

Sejumlah penyedia jasa towing mengakui jika jarak menjadi salah satu pertimbangan penjemputan mobil konsumen di tengah tingginya permintaan.

"Semakin dekat jaraknya, semakin memudahkan kami dalam menentukan skala prioritas penjemputan," kata operator MTS Towing, Gilang.

Selain jarak penjemputan, kata dia, titik angkut mobil hingga ke bengkel terdekat juga menjadi pertimbangan.

5. Awas penipuan

Seorang pemilik mobil yang terendam banjir di kawasan Cipinang, Jakarta Timur, Rantina (33) mengaku ditipu oknum jasa towing.

"Sudah dua hari ini nyari towing itu susahnya minta ampun. Sekalinya dapat minta dibayar full lewat transfer, katanya supaya bisa diprioritaskan. Buktinya sampai hari ini gak nongol," ujar mahasiswi di Jakarta itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement