REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bencana banjir yang menerjang Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi (Jabodetabek) 1 Januari 2020 kemarin membuat para pengungsi mulai mengeluhkan penyakit. Korban yang bertahan di pengungsian mengeluhkan penyakit diare.
Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengaku melihat langsung lokasi banjir kemarin. Berdasarkan hasil pengamatan di beberapa posko pengungsian, ia menemukan pengungsi mengeluhkan penyakit.
"Keluhan mereka seperti kelelahan, kemudian ada juga yang mulas perutnya karena menderita diare tapi kita kan langsung memberikan pendampingan," ujarnya saat ditemui wartawan usai mengisi upacara dan doa Tahun Baru 2020, di halaman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), di Jakarta, Jumat (3/1).
Selain diare, ia meminta beberapa penyakit lain yang harus diwaspadai masyarakat di antaranya kencing tikus (leptospirosis) hingga pes. Sebab, ia mengaku menemui banyak bangkai tikus dan binatang lainnya saat peninjauan kemarin.
Ia mengaku, tim pusat krisis kesehatan Kemenkes sudah bergerak menindaklanjuti dan menyelesaikan dampak dari banjir tersebut. Ia mengklaim sedikitnya 11 ribu tenaga kesehatan (nakes) bekerja terjun ke lapangan dan memberikan pelayanan kesehatan.
Bahkan, ia menyebutkan nakes di rumah sakit juga siaga untuk bertugas dan bekerja menolong para pengungsi. Ia menegaskan, nakes di posko pengungsian hingga fasilitas kesehatan ini bekerja sampai hingga semua kebutuhan pengungsi terpenuhi.
"Jadi, kami bekerja tidak ada batas waktu. Selama masyarakat, pengungsi membutuhkannya maka kami ada," ujarnya.