Jumat 03 Jan 2020 06:44 WIB

Wabup Gorontalo Utara Imbau Warga Waspada Gelombang Tinggi

Perlu ada kewaspadaan jika ingin berwisata ke pantai di saat gelombang tinggi.

Gelombang tinggi menghantam tembok pembatas (ilustrasi)
Foto: Antara/Muhammad Arif Pribadi
Gelombang tinggi menghantam tembok pembatas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Wakil Bupati (Wabup) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, Thariq Modanggu, mengimbau warga agar waspada gelombang tinggi yang melanda wilayah perairan setempat. "Warga yang berada di desa-desa pesisir agar senantiasa waspada, serta sebaiknya tidak berenang di pantai saat gelombang tinggi dan air laut pasang terjadi," ujar Wabup.

Ia menyampaikan hal itu di lokasi penemuan wisatawan lokal yang hanyut terseret arus di Pantai Tolitehuyu, Desa Tolitehuyu, Kecamatan Monano, Kamis (2/1). Ia pun berharap, agar masyarakat termasuk para pengelola objek wisata pantai, terus mengeluarkan imbauan kepada para pengunjung untuk tidak berenang saat gelombang tinggi melanda.

Baca Juga

"Saat ini terlalu berisiko berenang di pantai, apalagi yang tidak memiliki keahlian berenang, maka perlu ada kewaspadaan jika ingin berwisata ke pantai," ujarnya.

Dia pun mengapresiasi pihak Basarnas Gorontalo, Kepolisian dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Gorontalo, serta pemerintah kecamatan dan desa, yang telah berupaya selama dua hari melakukan pencarian korban tenggelam di Pantai Tolitehuyu. Meski ditemukan sudah tidak bernyawa, namun kerja sama tim dalam melakukan pencarian sangat diapresiasi pemerintah kabupaten.

"Semoga insiden ini menjadi pengingat bagi warga untuk senantiasa berhati-hati," tuturnya.

Diketahui, satu orang wisatawan lokal asal Desa Kayu Merah, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo, bernama Ismail Joe (18) jenis kelamin laki-laki, tenggelam akibat terseret arus deras saat berenang di Pantai Tolitehuyu, Kecamatan Monano, pada Rabu (1/1) sekitar pukul 12.00 WITA. Pria beristri ini, menikmati liburan awal tahun bersama keluarganya, berwisata di pantai tersebut.

Naas, saat berenang ia diduga terseret arus deras. Hingga Kamis (2/1) sekitar pukul 16.40 WITA, ditemukan tak bernyawa di Pantai Monano.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement