Kamis 02 Jan 2020 16:03 WIB

Korban Banjir di Tangsel Butuh Dapur Umum

Warga membutuhkan dapur umum untuk memasak air hangat.

Rep: Abdurrahman Rabbani/ Red: Gita Amanda
Warga dengan menggunakan perahu karet seadanya menyelamatkan bayinya dari dalam rumahnya yang terendam banjir di Perumaha Puri Bintaro Indah, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (1/1/2020).
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Warga dengan menggunakan perahu karet seadanya menyelamatkan bayinya dari dalam rumahnya yang terendam banjir di Perumaha Puri Bintaro Indah, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (1/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Warga terdampak banjir mengeluhkan sejumlah kebutuhan yang diperlukan, salah satunya korban banjir di wilayah Tangerang Selatan (Tangsel). Mereka mengaku membutuhkan dapur umum di titik lokasi banjir, Rabu (2/1).

Pesona Serpong, Kelurahan Kademangan, Kecamatan Setu, merupakan wilayah dengan banjir terparah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Hingga saat ini sebagian warga masih bertahan di posko kesehatan di SDN Kademangan 02, Setu.

Baca Juga

Salah satu warga Pesona Serpong tersebut, Dedeh Suminar (50 tahun) mengharapkan adanya dapur umum yang disediakan oleh pemerintah kota. Sebab selama hampir satu hari mengungsi di posko kesehatan yang telah disediakan belum tersedianya dapur umum.

“Untuk makanan Alhamdulillah, terus berdatangan dan dikasih dari pemerintah, tapi disini ada bayi juga kan perlu air hangat, kasian,” jelasnya, Kamis (2/1).

Disamping itu, banjir telah merendam rumahnya hingga setinggi dua meter. Semua perabotan rumah tangganya tergenang. Tidak ada bahan makanan yang tersisa sebab semua telah tercemar lumpur banjir.

Terlihat dari pantauan Republika, ditembok rumahnya nampak bekas banjir setinggi dua meter. Garis batas banjir juga telah melewati pintu rumah. Bekas lumpur juga banyak berserakan dan tersisa di tembok warga.

Sementara salah satu warga yang juga mengungsi di posko tersebut, Tara, juga mengatakan membutuhkan keberadaan dapur umum. Meskipun makanan dan air mineral telah disediakan, namun dapur umum menurutnya sangat diperlukan.

“Dengan sedianya dapur umum, kita jadi gampang buat bikin air hangat, masak dan lain-lain,” jelasnya.

Informasi yang diketahui, sesaat sebelum banjir menerjang seluruh kelurahan tersebut, luapan air Sungai Cisadane tumpah kearah rumah warga. Kemudian tanggul disamping sungai mengalami jebol yang akhirnya secara bertahap menenggelamkan seluruh kelurahan.

Tidak ada tanda-tanda air surut hingga menjelang malam hari. Kondisi air pada saat itu masih dalam keadaan stabil. Hingga akhirnya pada pukul 24.00 WIB air mengalami penurunan.

Sementara itu, Ketua Posko Logistik di posko kesehatan yang terletak di Kademangan, Andri Novendra mengatakan RW 08 Pesona Serpong dengan jumlah 172 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir. Evakuasi sudah dilakukan saat banjir melanda kelurahan tersebut.

“Kebetulan Posko dibuka tanggal 1 januari pukul 14.00 WIB, ketika kabar pagi air kiriman dari bogor meluap, kita siapkan posko di sini dari jam pukul 12.00 WIB siang, tapi untuk evakuasi, kita evakuasi jam 2 sampai jam 5,” ungkapnya.

Menurutnya untuk perihal dapur umum, hingga saat ini sedang disiapkan. Untuk posko kesehatan sore nanti sudah tersedia dapur umum. “Kita sedang lakukan persiapan untuk penyediaan dapur umum,” kata Andri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement