Rabu 01 Jan 2020 16:21 WIB

Waspada Cuaca Ekstrem Bagi Penerbangan dan Bandara

Sepekan ke depan penerbangan dan bandara masih berpotensi terganggu akibat cuaca.

Kendaraan melintasi genangan banjir yang merendam jalan S.Parman, Grogol, Jakarta, Rabu (1/1). Banjir sudah melumpuhkan sejumlah titik, termasuk penerbangan dan bandara.
Foto: Republika/Prayogi
Kendaraan melintasi genangan banjir yang merendam jalan S.Parman, Grogol, Jakarta, Rabu (1/1). Banjir sudah melumpuhkan sejumlah titik, termasuk penerbangan dan bandara.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh M Nursyamsyi, Adinda Priyanka, Arif Satrio Nugroho, Febryan A

JAKARTA -- Cuaca buruk menyebabkan banjir di sejumlah wilayah Indonesia. Peringatan cuaca ekstrem yang diprediksi masih akan terjadi sepekan ke depan membuat maskapai harus waspada.

Baca Juga

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan mengimbau seluruh otoritas bandar udara, penyelenggara bandara, maskapai, penyelenggara navigasi penerbangan dan stakeholder penerbangan terkait maupun pengguna jasa transportasi udara waspada. Seluruh pihak diminta tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan penerbangan.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana B. Pramesti mengatakan, melalui Surat Edaran Nomor : SE 15 Tahun 2019 tentang pelaksanaan penerbangan pada keadaan kahar (Force Majure), Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan meminta kepada maskapai untuk mengutamakan keselamatan dan keamanan penerbangan, menyusun dan melaksanakan prosedur rencana kontigensi penerbangan dan pelayanan penumpang dalam kondisi kahar sekurang kurangnya memuat ketentuan yang memudahkan penumpang untuk menyusun ulang rencana perjalanan. Di antaranya reschedule atau menjadwalkan kembali penerbangan, pemindahan ke penerbangan badan usaha angkutan udara lainnya, dan juga pembatalan penerbangan dengan pengembalian uang tiket (refund) sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Polana juga mengimbau maskapai berkoordinasi dengan pihak penyelenggara bandar udara dalam hal penyediaan sarana dan fasilitas yang dibutuhkan. Yaitu untuk meningkatkan pelayanan kepada penumpang, menyampaikan informasi kepada penumpang angkutan udara yang benar dan jelas mengenai alasan keterlambatan penerbangan, perubahan jadwal penerbangan, pembatalan penerbangan, dan kepastian keberangkatan melalui media informasi.

"Surat edaran ini wajib dilaksanakan dengan memperhatikan kondisi operasional penerbangan yang terdampak akibat dari keadaaan force majure, terutama saat seperti cuaca ekstrem yang meliputi hampir seluruh wilayah Indonesia dan sangat berdampak pada pelaksanaan kegiatan operasional penerbangan," ujar Polana di Jakarta, Rabu (1/1).

Polana menegaskan, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara akan terus memantau situasi di seluruh bandara dan mengambil langkah-langkah tepat sesuai ketentuan yang berlaku untuk mengantisipasi dampak dari perubahan cuaca yang diperkirakan akan terjadi hingga Februari.

"Perubahan cuaca memungkinkan adanya penundaan jadwal penerbangan (delay), pengalihan bandara tujuan pendaratan pesawat (divert) ataupun pengembalian uang tiket akibat pembatalan penerbangan (refund)," katanya.

Polana mengingatkan, untuk proses refund akibat pembatalan penerbangan, maskapai perlu memberlakukan ketentuan refund sesuai dengan peraturan yang berlaku. Selain itu pengguna jasa transportasi udara juga berhak untuk menjadwalkan ulang penerbangan jika terjadi pembatalan penerbangan karena faktor cuaca.

Polana berharap agar para pengguna jasa transportasi udara dapat memaklumi jika adanya penundaan dan divert akibat perubahan cuaca.

"Cuaca ekstrem dan hujan lebat memungkinkan terjadinya delay dan divert penerbangan. Diharapkan calon pengguna jasa angkutan udara dapat memakluminya, untuk kepentingan penerbangan yang selamat, aman, dan nyaman," ucap Polana.

Ganggu Penerbangan

Banjir hari ini berimbas pada operasional penerbangan. Termasuk penerbangan Batik Air dan Wings Air yang mengalami penyesuaian dari dan menuju Jakarta melalui Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma.

Dua maskapai yang berada di bawah Lion Air Group melakukan pengalihan pendaratan (divert), perubahan rute penerbangan (reroute), hingga pembatalan rute di Halim Perdanakusuma.

Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro, mengatakan, pengalihan jaringan penerbangan domestik dari dan menuju Jakarta serta pembatalan penerbangan pada Rabu (1/1) sesuai pemberitahuan resmi dari otoritas bandar udara setempat (Notices to Airmen/ NOTAM) sampai pemberitahuan lebih lanjut (until further notice), yakni dampak cuaca buruk (bad weather) yang tidak memenuhi kualifikasi keselamatan untuk pesawat lepas landas dan mendarat.

"Batik Air dan Wings Air berkoordinasi bersama regulator, pengelola bandar udara, pengatur lalu lintas udara serta berbagai pihak terkait dalam upaya mengatur operasional sejalan memberikan layanan terbaik kepada para tamu atau penumpang," ujar Danang di Jakarta.

Kata Danang, Batik Air dan Wings Air mengucapkan terima kasih atas kerja sama seluruh pihak yang terlibat. Operasional akan kembali normal jika bandar udara dinyatakan memenuhi persyaratan keselamatan untuk lepas landas dan mendarat.

"Batik Air dan Wings Air sudah menginformasikan kepada seluruh tamu atau penumpang yang terganggu perjalanan udara hari ini, serta akan memperbarui sesuai perkembangan terkini," ucap Danang.

Danang meminta seluruh tamu atau penumpang yang mempunyai jadwal penerbangan dengan rute Jakarta Halim Perdanakusuma untuk melaporkan ke petugas layanan di bandar udara (customer services) atau layanan pelanggan (call center).

"Lion Air Group juga memfasilitasi kepada tamu atau penumpang bagi yang akan melakukan proses pengembalian dana (refund), perubahan keberangkatan (reroute), perubahan jadwal keberangkatan (reschedule) sesuai ketentuan dan aturan yang berlaku," kata Danang.

Seperti maskapai Lion dan Batik, Citilink membatalkan 25 penerbangan dari dan menuju Bandara Halim Perdana Kusuma. Kebijakan ini terpaksa diambil mengingat kondisi hujan deras dan cuaca buruk yang melanda Jakarta dan sekitarnya.

"Hal ini kami lakukan atas pertimbangan keselamatan dan keamanan operasional penerbangan," ujar Vice President Corporate Secretary and CSR Citilink Indonesia Resty Kusandarina.

Selain membatalkan penerbangan, Citilink juga mengalihkan 32 penerbangan dari dan menuju Bandara Halim Perdanakusuma yang dialihkan ke Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Di antaranya dengan destinasi Yogyakarta, Solo, Surabaya, Padang, Palembang serta Denpasar.

Bagi penumpang yang penerbangannya terdampak, Citilink menyediakan dua pilihan. "Pertama, reschedule (penjadwalan ulang) atau kedua, refund (pengembalian uang tiket) sesuai dengan ketentuan yang berlaku," ucap Resty.

Ia memastikan, Citilink juga terus memantau situasi terkait dengan perkembangan cuaca dan intensitas hujan. Selain itu, maskapai akan terus berkoordinasi secara intensif baik di internal maupun dengan instansi terkait dalam mewaspadai dampak cuaca buruk terhadap operasional penerbangan.

Bandara Ditutup

Pagi ini aktivitas penerbangan di Bandar Udara Halim Perdana Kusuma. Penerbangan dari dan ke bandara tersebut pun ditutup.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana Banguningsih Pramesti mengatakan, penutupan aktivitas penerbangan itu untuk alasan keamanan. Sejumlah penerbangan dengan keberangkatan dari dan dengan tujuan Bandar Udara Halim Perdana Kusuma dialihkan ke Bandar Udara Soekarno-Hatta.

“Untuk alasan keamanan dan keselamatan, aktivitas di Halim Perdana Kusuma kita tutup sementara hingga waktu yang belum ditentukan. Semua penerbangan dari Halim dialihkan ke Soetta (CGK),” ungkap Polana.

Berdasarkan keterangan Polana, kondisi hingga Rabu siang, air setinggi 30 sentimeter masih menggenangi runway Bandar Udara Halim Perdana Kusuma. Area bandara yang tergenang luasnya kurang lebih 500 meter persegi. Banjir juga menggenangi area di luar bandara yang membuat penumpang sulit untuk mengakses ke Bandar Udara Halim Perdana Kusuma.

"Sesuai dengan Notam Nomor A0002/20 yang menyebutkan terjadinya standing water di landasan Pacu Bandar Udara Halim Perdana Kusuma," jelas Polana

Polana mengatakan, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara akan terus memantau situasi di seluruh bandara dan mengambil langkah-langkah tepat sesuai ketentuan yang berlaku untuk mengantisipasi dampak dari perubahan cuaca yang diperkirakan akan terjadi hingga bulan Februari.

Banjir juga berdampak ke terowongan atau underpass di Perimeter Selatan Bandara Internasional Soekarno-Hatta.Terowongan tapi kini sudah bisa dilewati kembali oleh kendaraan. Air yang menggenagi terowongan itu sejak pagi sudah surut sekitar pukul 13.00 WIB.

"Memang karena debit airnya tinggi sehingga underpass sempat tergenang. Namun sekarang sudah normal kembali," kata Senior Manager of Branch Communication and Legal PT Angkasa Pura II Febri Toga Simatupang.

Sebelumnya, salah satu akses menuju Bandara Soekarno-Hatta dari arah Tanggerang itu sempat ditutup lantaran tingginya genangan air. Febri tak menyebutkan tingginya genangan, namun aksesnya ditutup sementara agar tidak ada kendaraan yang terjebak ataupun mengalami kerusakan mesin.

Meski sempat ditutup, para pengendara tetap bisa menuju Bandara Soetta melalui akses Pos I Jurumudi dan Perimeter Utara. Sedangakan pengendara dari arah Jakarta aksesnya tak terganganggu lantaran masih bisa lewat Tol JORR meski Tol Dalam Kota juga sempat terimbas banjir.

Febri menambahkan, untuk penerbangan di Bandara Soekarno0Hatta hari ini berjalan normal. Sebab, tak ada landasan pacu ataupun fasilitas lainnya yang terimbas banjir.

Meski demikian, ia mengimbau para penumpang agar datang lebih awal ke bandara. Tujuannya guna menghindari keterlambatan karena terimbas banjir selama perjalanan. Selain itu, Kereta Api Bandara juga masih belum bisa beroperasi karena relnya tergenang banjir sejak pagi tadi.

Febri juga mengimbau para penumpang agar menghubungi customer service maskapai penerbangan masing-masing untuk memastikan keberangkatan. "Apabila ada reschedule ataupun pembatalan penerbangan," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement