REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- Bupati Bogor Ade Yasin optimistis kawasan Puncak Bogor, Kabupaten Bogor, Jawa Barat akan kembali menjadi destinasi wisata nasional setelah dicoret dari daftar Kawasan Pariwisata Strategis Nasional (KPSN) oleh Kementerian Pariwisata pada 2015.
"Mengembalikan Puncak sebagai kawasan strategis pariwisata nasional dengan upaya penyelesaian kemacetan, memberi kenyamanan, penertiban vila liar dan penertiban oknum kawin kontrak," ujarnya, Rabu (25/12).
Menurutnya, khusus untuk penertiban vila liar dan oknum kawin kontrak, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bogor sudah membentuk tim gabungan pada 17 Desember 2019. Sedangkan mengenai penyelesaian kemacetan di Jalur Puncak, dibutuhkan pembangunan Jalur Puncak Dua atau biasa disebut Jalur Poros Tengah Timur (PTT).
Jalur sepanjang 49,7 kilometer tersebut menghubungkan Sentul, Kabupaten Bogor dengan Cipanas, Kabupaten Cianjur. Sedangkan, sepanjang 18,5 kilometer menghubungkan Tanjungsari, Kabupaten Bogor dengan Green Canyon, Kabupaten Karawang.
Suasana permukiman serta bangunan vila dan hotel di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Upaya jangka pendek, sistem kanalisasi 2-1 bekerja sama dengan BPTJ Kemenhub, tanggal uji coba tahap satu pada 27 Oktober dan uji coba tahap dua pada 7 Desember," katanya.
Ia mengatakan, upaya dalam mengurai kemacetan di Jalur Puncak telah ia bahas dalam Borderline Economic Summit (BES) 2019, yang belum lama ini diselenggarakan oleh Pemkab Bogor bersama 11 Pemda lain yang wilayahnya berbatasan langsung dengan Kabupaten Bogor. Ade bertekad mengembalikan kawasan Puncak Bogor sebagai destinasi wisata nasional karena kini Kabupaten Bogor memiliki branding The City of Sport and Tourism.
Ia juga mengaku sudah menjadi anggota Tourism Promotion Organization (TPO). "Bogor memiliki 11 lapangan golf bertaraf internasional, Stadion Pakansari, paralayang bertaraf internasional, 101 curug, 95 setu dan danau, arung jeram, arena pacuan kuda nusantara polo bertaraf internasional, sirkuit sentul, dan tempat wisata lainnya," ujarnya.
Jerih payah Ade sempat diapresiasi oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui penghargaan Bupati Entrepreneur Award (BEA) 2019 kategori pariwisata dalam Regional Leader Entrepreneur Award 2019 pada 4 Desember 2019.