Jumat 20 Dec 2019 18:45 WIB

Pemkot Bogor Upayakan RSUD Diresmikan Januari 2020

Pemkt Bogor sudah melayangkan surat peringatan ke pengembang terkait molornya RSUD

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiharto meninjau pembagunan kolam retensi di Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Selasa (12/11).
Foto: Republika/Nugroho Habibi
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiharto meninjau pembagunan kolam retensi di Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Selasa (12/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menyanggupi akan meresmikan pembagunan gedung RSUD Kota Bogor di blok 3. Saat ini, pembangunan gedung RSUD telah mencapai 86 persen dari tanggat waktu yang ditentukan pada 27 Desember 2019 mendatang.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menjelaskan, masih terdapat keterlambatan pembangunan atau deviasi lima persen. Namun, Bima meyakini pembagunan dapat sesuai dengan target."Diresmikan awal Januari 2020," kata Bima dikonfirmasi, Jumat (20/12).

Meskipun sempat diperkirakan akan molor, Bima menjelaskan, pekerja bangunan telah ditambahkan oleh kontraktor. Karena itu, dia menyatakan, pembagunan akan dapat terselesaikan sesuai dengan target yang diinginkan.

Kalaupun terjadi keterlambatan, Bima memperkirakan, tidak akan berlarut panjang. Dia mengatakan, terlambat hanya akan terjadi selambat-lambatnya satu atau dua hari dari target."Jadi hitungan saya harusnya akhir tahun ini bisa 100 persen," kata politikus PAN itu.

Dia menyebut, lamanya proses lelang mengakibatkan molornya pada penyelesaian proyek."Makanya untuk 2020 saya tekankan lelang awal. Diusahakan lelang awal, diatur jadwalnya," Jelasnya.

Kedepan, Bima meminta kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kota Bogor mempersiapkan proses lelang lebih awal. Bima menjelaskan, pihaknya akan berupaya menjadwalkan proses lenang. Sehingga, pengerjaan proyek dapat diselesaikan sesuai dengan target.

PT Trikencana Sakti Utama meme­­nangkan lelang proyek pembagunan RSUD Kota Bogor sekitar bulan Mei 2019. Namun, pengerjaan pembangunan dimulai pada akhir Juli 2019."Nanti ada timeline-nya mana lelang yang bisa mulai Januari, Februari, Maret, akan dijadwalkan untuk 2020. Dipercepat semua pemberkasannya supaya cepat tayang," ujar Bima.

Direktur Utama RSUD Kota Bogor Ilham Chaidir menyatakan, pihaknya juga terus mendorong agar gedung dapat segera terselesaikan. Dia mengatakan, pihaknya juga terus memantau pembagunan agar deviasi dapat terus kurangi.

Bahkan sebelumnya, pihaknya telah melayangkan surat peringatan (SP) kepada pengembang. Dalam SP tersebut, pihak RSUD Kota Bogor mengimbau untuk mempercepat proses pembangunan.

Jika PT Trikencana Sakti Utama tidak dapat menyelesaikan pembangunan sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan. Sebab, hal itu telah menjadi kesepakatan antara Pemkot Bogor dengan pengembang.

"Kami coba mengeluarkan SP kepada pengembang untuk menyelesaikan dengan denda sehari 81 juta, sesuai kontrak," kata Ilham.

Ilham menceritakan, deviasi pembangunan pada bulan Oktober 2019 sangat tinggi. Namun, karena terus dikontrol dan didorong deviasi menurun secara berkala."Saat itu deviasinya sangat tinggi mulai dari 41 persen, tapi saat ini pembagunan sudah mencapai 86,5 persen," tuturnya.

Ilham menjelaskan, pengembang juga terus di dorong agar dikerjakan secara bergantian atau shift. Hingga saat ini, dia menyatakan, pekerja pembagunan telah berjumlah 487 orang.

Jika pembangunan telah terselesaikan, Ilham mengatakan, pihak RSUD akan memaksimalkan pelayanan. Dia berharap, RSUD Kota Bogor dapat menjadi RSUD kelas 3 yang terbaik di Jawa Barat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement