Jumat 20 Dec 2019 12:17 WIB

Jokowi Analogikan Keberagaman dengan Lagu Didi Kempot

Jokowi menilai tak asyik bila seluruh stasiun radio hanya memutar satu lagu.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Gita Amanda
Penyanyi Campur Sari Didi Kempot.
Foto: Antara/Harviyan Perdana Putra
Penyanyi Campur Sari Didi Kempot.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengingatkan pentingnya menjaga harmoni dalam keberagaman di Indonesia. Uniknya, Jokowi menganalogikan ragam budaya dan tradisi Nusantara dengan variasi lagu yang diputar di radio. Pernyataan Jokowi ini disampaikan melalui pesan suara ucapan selamat ulang tahun ke-45 untuk Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI).

Jokowi menilai, tidak asyik apabila seluruh stasiun radio di Indonesia hanya memutar satu judul lagu yang seragam. Misalnya, ujar Jokowi, lagu 'Radio Ga Ga' oleh Queen, lagu 'Pamer Bojo' oleh Didi Kempot, atau lagu 'Kamu Harus Pulang' dari Slank.

"Bayangkan kalau semua radio di Indonesia hanya memutar satu lagu barat yang sama. Apa jadinya kalau semua radio di Indonesia hanya memutar lagu Didi Kempot. Sekarang kalau semua radio di Indonesia hanya memutar lagu Slank?" kata Jokowi dalam rekaman suara yang diterima Republika, Jumat (20/12).

Menurut Jokowi, analogi tersebut sesuai dengan kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini. Justru dengan keragaman budaya dan tradisi, Indonesia menjadi lebih berwarna.

"Gimana emang enak kalau semua radio memutar lagu yang sama? Nggak seru kan? Makanya keberagaman itu harus dijaga bersama. Dan saya yakin PSSRNI senantiasa menjaga keberagaman NKRI," kata Jokowi.

Jokowi menekankan kepada insan radio untuk ikut berperan serta merawat kebaragaman agar bisa tetap harmoni. Menurutnya, radio punya peran vital dalam menjaga persatuan dan kesatuan agar tidak terpecah belah.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement