Kamis 19 Dec 2019 21:33 WIB

Tol Sumatera Tersambung, ASDP: Penumpang Naik 4,7 Persen

Jalan Tol Sumatera tersambung dari Palembang hingga Bakauheni.

Foto udara simpang susun jalan Tol Trans Sumatera Ruas Palembang Kayu Agung Betung (Kapal Betung), Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Selasa (27/8/2019).
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Foto udara simpang susun jalan Tol Trans Sumatera Ruas Palembang Kayu Agung Betung (Kapal Betung), Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Selasa (27/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memperkirakan adanya kenaikan penumpang sebesar 4,7 persen atau 2,23 juta orang. Jumlah tersebut meningkat dari jumlah tahun lalu, yakni 2,13 juta orang.

Direktur Komersial dan Pelayanan ASDP, Yusuf Hadi dalam Media Gathering di Jakarta, Kamis (19/12), mengatakan tren peningkatan jumlah penumpang itu dipengaruhi tersambungnya jalan tol dari Palembang hingga Bakauheni.

Baca Juga

“Tren tahun lalu memang terpengaruh tarif pesawat yang naik yang menyebabkan adanya peralihan moda dari udara ke penyeberangan. Tahun ini lebih menarik lagi karena sudah ada jalan tol tersambung kalau tahun lalu belum ada,” katanya.

Dengan adanya jalan tol yang tersambung itu, menurut dia, akan dipadati para pengguna, bukan hanya calon penumpang saja melainkan juga masyarakat yang akan mencoba jalan tol. “Jalan Tol Sumatera akan penuh bukan cuma yang kepingin merayakan Natal dan liburan saja, juga mereka yang ingin menjajal jalan tol,” katanya.

Peningkatan juga diikuti oleh jumlah kendaraan, yakni kendaraan roda empat diperkirakan sebanyak 305.173 unit atau naik 4,6 persen dibandingkan realisasi tahun lalu sebanyak 291.650 unit. Sementara itu, roda dua sebanyak 175.100 atau naik 4,2 persen dibandingkan realisasi tahun lalu sebanyak 168.072 unit.

Untuk memenuhi dan mengantisipasi jumlah penumpang, ASDP telah memastikan kesiapan alat produksi di sembilan lintasan terpantau nasional selama angkutan Natal dan Tahun Baru akan dilayani oleh 48 dermaga dan 187 unit kapal (termasuk swasta), yang tersebar di 15 unit pelabuhan dan 11 cabang pelayanan yang berada di sejumlah kota Indonesia.

Dalam angkutan Natal dan Tahun Baru 2020, berbagai persiapan telah dilakukan mu|ai dari sarana dan prasarana, fasilitas pendukung dengan tetap mengutamakan faktor keselamatan, khususnya di lintas tersibuk Merak-Bakauheni, yakni melakukan pengaturan kapal yang beroperasi dengan mengoperasikan kapal-kapal berukuran besar pada kondisi puncak, meningkatkan pelayanan di pelabuhan (menambah toll gate kendaraan R4, pengaturan parkir, manajemen lalu lintas, percepatan proses bongkar muat kapal serta peningkatan kualitas layanan).

Penyelenggaraan Angkutan Natal dan Tahun Baru akan dimulai pada 19 Desember 2019 dan berakhir pada 6 Januari 2020.

Adapun sembilan lintasan penyeberangan yang terpantau nasional selama angkutan Natal dan Tahun Baru 2019, yaitu Merak Bakauheni atau |intasan tersibuk yang dikelola, Ketapang Gilimanuk, PadangbaiLembar, Kayangan Pototano, Tanjung Kelian Tanjung Api-api, Bitung Ternate, Hunimua Waipirit, Ajibata-Ambarita dan Telaga Punggur Tanjung Uban.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement