REPUBLIKA.CO.ID, SEKAYU -- Program 'Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani' (Serasi) sangat memberikan manfaat bagi petani di Kabupaten Musi Banyuasing (Muba). Bahkan, program ini diharapkan meningkatkan pendapatan dan perekonomian petani karena dalam setahun tahun petani mampu tiga kali panen di lahan rawa.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan Ir A Thamrin melalui Kabid Sarana dan Prasarana Sumartono mengharapkan, adanya program serasi ini lahan sawah terus di tanam tiga kali dalam setahun, terlebih dengan modernisasi seperti dengan menggunakan alat mesin pertanian (Alsintan) seperti alat berat exavator.
“Saya harap program serasi ini terus berjalan dengan baik untuk meningkatkan produktivitas yang akhirnya meningkatkan kesejahteraan petani,” ujar Sumartono.
Dikataka Sumartono, perlu pengawasan dan pendamping demi tercapai hasil yang maksimal. Untuk itu, peranan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Pengawas Organisme Penggangu Tanaman (POPT), dan aparat pertanian lain perlu di tingkatkan pembinaan dan pendampingan juga harus terus dilakukan, agar kegiatan tanam ini mencapai hasil sesuai harapan.
Ketua Gabungan Kolompok Tani (GAPOKTAN) Harapan Baru Desa Lumpatan 1, Imlawani mengatakan, petani sangat antusias dengan adanya program pertanian seperti serasi ini. Dengan adanya program ini, kata dia, petani bisa menikmati langsung dampaknya.
"Selain untuk mengoptimalkan lahan dengan galian-galian parit untuk menampung air, maka yang selama ini petani panen setahun satu kali, diharapkan dalam setahun 2 sampai tiga kali panen,” ungkapnya.
Terpisah, Aan Super salah satu anggota Gapoktan Bagan 1 Desa Lumpatan 1 mengatakan, dengan adanya tanggul-tanggul sekeliling, maka bisa menghemat racun. Selain itu, bila selama ini petani di sini sering kekurangan air, maka adanya tanggul ini petani tak khawatir lagi jika musim kemarau karena dari galian bisa menampung air.
Penghargaan PBKPKS
Sembilan sekolah di Kabupaten Musi Banyuasin diganjar penghargaan berupa Piagam Bintang Keamanan Pangan Kantin Sekolah (PBKPKS) oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.
Penghargaan itu diberikan lantaran sembilan sekolah tersebut mampu menerapkan prinsip dasar keamanan pangan yang terdiri dari hygiene pengilah pangan, penanganan dan penyimpanan pangan, pengendalian hama, sanitasi tempat dan peralatan.
Adapun sembilan sekolah yang mendapatkan penghargaan itu yakni SMP N 6 Sekayu, SMP N 1 Lais, SMP N 1 Babat Toman, SMP N 1 Sungai Lilin, SD N 1 Lais, SD N 3 Sekayu, SD N 8 Sekayu, SD N 1 Babat dan SD N 1 Sungai Lilin.
"Ada 71 sekolah di Muba yang dilakukan penilaian oleh BPOM. Alhamdulillah, kita menjadai salah satu sekolah yang mendapat penghargaan," ujar Kepala Sekolah SMP Negeri 6 Sekayu, Muri, Kamis (19/12).
Sementara, Kapala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Muba, Musni Wijaya, melalui Kabid SMP, Nazarul mengatakan, pihaknya terus berupaya menciptakan kantin-kantin sehat diseluruh sekolah yang ada di Bumi Serasan Sekate.