Jumat 07 Oct 2022 08:58 WIB

Bupati Muba Apriyadi Peduli Petani

Laju ekonomi sektor perkebunan jadi penopang ekonomi warga Muba yakni karet dan sawit

Pj Bupati Musi Banyuasin (Muba) Apriyadi terus menyasar penguatan lembaga bagi pelaku ekonomi di desa.
Foto: Pemkab Musi Banyuasin
Pj Bupati Musi Banyuasin (Muba) Apriyadi terus menyasar penguatan lembaga bagi pelaku ekonomi di desa.

REPUBLIKA.CO.ID, SEKAYU -- Tanpa gembar-gembor, Pj Bupati Musi Banyuasin (Muba) Apriyadi terus menyasar penguatan lembaga bagi pelaku ekonomi di desa. Apriyadi aktif  menggerakkan laju ekonomi di sektor perkebunan yang jadi penopang ekonomi warga Muba yakni karet dan sawit.

Saat ini, kata Apriyadi, di Muba ada sebanyak 17 ribu hektare kebun yang tertanam program replanting kelapa sawit. Dari jumlah itu, tujuh ribu hektar kebun kelapa sawit milik petani rakyat sudah menghasilkan. Rata-rata petani sawit yang tergabung dalam KUD peserta peremajaan sawit masa tanam 2017 sudah 'bergaji' Rp 4 juta per bulan.

Baca Juga

Sukses pelaksanaan replanting sawit di Bumi Serasan Sekate ini menarik minat sejumlah petani untuk ikut program peremajaan dengan membentuk KUD. Apriyadi meyakini jika semua KUD di Muba sudah rampung mewujudkan replanting dengan benar maka langkah berikutnya yakni  pendirian pabrik sawit swadaya bisa terwujud.

photo
Pj Bupati Musi Banyuasin (Muba) Apriyadi terus menyasar penguatan lembaga bagi pelaku ekonomi di desa. - (Pemkab Musi Banyuasin)

Pendirian pabrik juga bisa dikembangkan menjadi sumber energi baru terbarukan sesuai kebijakan Pemerintah Pusat untuk menekan  penggunaan BBM berbahan fosil. Karenanya Apriyadi mendorong petani sawit rakyat agar mengikuti program replanting  untuk yang sudah berusia diatas 25 tahun.

"Kelapa sawit ini akan menjadi sektor perkebunan yang sangat menjanjikan ke depannya. Oleh sebab itu kualitas kelapa sawit petani rakyat kita harus bagus dan berkualitas. Syaratnya  harus dilakukan peremajaan, dengan pola yang baik dan benar sesuai skema pemerintah," ungkap  Apriyadi saat menerima perwakilan Kepala Desa dan Ketua Koperasi Unit Desa (KUD), Kamis (6/10/2022).

Menurutnya, dengan persiapan-persiapan tersebut tentu Kabupaten Muba sangat strategis untuk mendirikan pabrik kelapa sawit yang dikelola langsung petani sawit mandiri bersama KUD dan warga setempat.

Sedangkan pada komoditi karet, Muba  paling banyak membentuk Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB). Tercatat, ada 122 UPPB sesuai data Dinas Perkebunan Muba hingga Oktober 2022.

"Tahun ini ada 14 gedung dan 9 pelataran UPPB kita bangun. Hingga 2022 ini sudah 50 gedung dan 20 pelataran UPPB yang diserahkan kepada para petani karet. Tentu masih banyak  yang harus kita buat bagi petani. Apalagi pertumbuhan UPPB di Muba juga sangat bagus," terang Apriyadi.

Plt Kepala Dinas Perkebunan Muba, Akhmad Toyibir  mengatakan, Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin mendukung penuh kemajuan 122 UPPB yang ada di 15 kecamatan. "Pj Bupati terus mendorong dan membela petani baik sawit maupun karet dan lainnya. Khusus sawit malah sudah mengarah pada industri hilir. Begitupun untuk karet. Sejumlah UPPB dibantu mesin sentrifuse untuk mengolah bokar menjadi latek pekat. Bupati baru-baru ini meneken kerjasama untuk memperluas pasar latek pekat," ujar dia.

Dijelaskan Toyibir, di hulu pihaknya terus memperkuat kelembagaan. Dari 122 UPPB sudah 50 lebih dibangunkan gedung dan pelataran. Produksi karet yang dihasilkan menurutnya kini sudah menyentuh 5.000 ton per bulan.

"Pak Bupati komitmen akan terus membangun hingga tahun ke depan bagi UPPB yang  syaratnya terpenuhi sesuai kemampuan anggaran kita.  Salah satu syarat mendapatkan bantuan gedung, tanah harus atas nama UPPB. Untuk memastikan lokasi, juga menampilkan titik koordinat lahan atau bangunan," katanya.

Ketua UPPB Muba, Akhip mengapresiasi kepedulian Bupati Muba. Dirinya senang sebab gedung dan pelataran lelang UPPB memang fital bagi keberlangsungan petani karet.

"Gedung dan lapak lelang sangat bermanfaat untuk kegiatan pengumpulan BOKAR dan proses administrasi timbang dan pembayaran hasil timbang petani. Ke depan semoga semua UPPB sudah punya gedung dan lapak lelang. Di luar persoalan fisik ini ada yang lebih penting yakni dukungan pemerintah yang kami rasakan sampai sekarang," kata dia seraya berharap bantuan berikutnya bisa berupa  pupuk serta alat penunjang kerja seperti laptop dan printer.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement