Kamis 19 Dec 2019 06:45 WIB

Mimpi Kelurahan Sempur Agar Warga Dapat Berbahasa Inggris

Sempur menjadi kampung tematik yang berfokus pada program belajar bahasa Inggris

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Gita Amanda
Kelurahan Sempur berharap kampung tematik menjadikan warganya mahir berbahasa inggris. Anak-anak bermain pelampung ban karet di area sungai Ciliwung, Kampung Lebak Kantin, Kelurahan Sempur, Kota Bogor, Jawa Barat.
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Kelurahan Sempur berharap kampung tematik menjadikan warganya mahir berbahasa inggris. Anak-anak bermain pelampung ban karet di area sungai Ciliwung, Kampung Lebak Kantin, Kelurahan Sempur, Kota Bogor, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kelurahan Sempur, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor telah diresmikan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto sebagai salah satu kampung tematik di Kota Bogor, Sabtu (14/12) lalu. Sempur menjadi kampung tematik yang berfokus pada program belajar bahasa Inggris atau yang disebut dengan Sempur English Camp (SECA).

Setidaknya, terdapat 140 murid yang masih duduk dibangku taman kanak-kanak (TK) dan sekolah Dasar (SD) terdaftar dalam SECA. Semaunya berasal dari tujuh rukun waraga (RW) di Kelurahan Sempur.

Sekretaris Lurah Sempur Syamsuddinoor menjelaskan, 140 murid yang terdaftar dalam program SEAC dibagi menjadi 14 kelopak belajar. Artinya, setiap kelompok berisikan 10 murid yang akan mendapat pelajaran bahasa Inggris.

Untuk memenuhi jam 14 kelompok itu, Kelurahan Sempur telah memberikan waktu belajar selama 3 kali dalam seminggu secara bergilir yakni pada Hari Sabtu, Selasa dan Kamis. Tempat yang dijadikan lokasi SEAC juga masih berpindah-pindah.

Maklum saja, program yang dijalankan mulai bulan Oktober 2019 itu masih belum memiliki tempat pasti. "Sabtu di Kantor Kelurahan mulai pukul 11.00 WIB sampai 16.00 WIB," kata Syamsuddinoor saat ditemui di Kantor Kelurah Sempur, Rabu, (18/12).

Pada hari Selasa, terdapat empat kelompok belajar di Posyandu, yang berada di RW 05 dimulai dari pukul 16.00 WIB. Sisanya, akan belajar di salah satu rumah warga di RW 07 pada hari Kamis.

Syamsuddinoor menjelaskan, Fasilitas di tiga lokasi itu masih ala kadarnya. Tak ada kursi dan meja, lesehan pun jadi solusi untuk menjalankan aktivitas SECA.

"Ada papan dan stiker (alphabet), tapi belum lengkap, karena ini kan swadaya belum ada dananya," tuturnya.

Tempat yang belum memadai tidak menjadi alasan bagi Kelurahan Sempur untuk tak memberikan pendidikan bagi warganya. Terpenting, semua warga dan kelurahan saling mendukung suksesnya program tersebut.

Setiap kali musyawarah dengan RT/RW, pihak kelurahan terus mensosialisasikan program SECA. Tak heran jika peserta dalam program itu begitu banyak dan antusias.

"Saat ini menang masih untuk warga Kelurahan Sempur. Tapi ini, kedepannya juga mejaring peserta umum," jelasnya.

Bukan hanya sarana dan tempat yang masih belum memadai, tenaga pengajar juga masih begitu minim. Untuk mengajar 140 murid SECA, Kelurahan Sempur hanya memiliki lima pengajar. Itupun, berasal dari relawan yang tak menuntut bayaran.

Kendati begitu, berkat kepedulian Ketua SECA, para relawan dapat diberikan arahan dan bimbingan untuk memberikan materi bahasa Inggris. Sebab, Ketua SECA merupakan guru bahasa Inggris di SMP Bina Insani Kota Bogor.

"Pak Roy yang memberikan modul pengajaran bagi relawan," kata Syamsuddinoor.

Syamsuddinoor menceritakan, Roy telah membuka program serupa di Kelurahan Cilendek Barat, Kecamatan Bogor Barat. Namun, program itu tidak memperoleh dukungan dan hanya memiliki 10 peserta.

Berbeda dengan Kelurahan Cilendek Barat, saat diterapkan di Kelurahan Sempur, program itu disambut baik masyarakat. Sehingga, peserta mencapai 140 murid. "Di sini kita semuanya mendukung," kata Syamsuddinoor.

Saat ini, Syamsuddinoor menjelaskan aktivitas SECA masih diliburkan karena memasuki waktu libur sekolah akhir semester I. Program tersebut akan kembali dijalankan pada bulan Januari 2019 mendatang. "Sekarang masih pada terima rapor, diliburkan dulu," katanya.

Kedepannya, Syamsuddinoor berharap, warga Sempur mendapatkan manfaat program SECA. Bukan hanya bagi murid, dia menjelaskan, Kelurahan Sempur bermimpi bahwa semua warga bahkan pedagang kaki lima (PKL) dapat berbahasa Inggris.

"Targetnya untuk seluruh warga bisa berbahasa inggris. PKl juga. Kan ini nanti Kelurahan Sempur jadi pusat wisata. PKl juga kalo bisa ya satu dua kalimat berbahasa Inggris," katanya.

Ketua SECA, Royno Soleh Mayang menjelaskan, pembentukan SECA merupakan respon keprihatinan dihapusnya mata pelajaran bahasa Inggris dari kurikulum SD. Disamping itu masih banyak masyarakat menengah kebawah yang belum terlayani dalam memperoleh kursus bahasa inggris.

Melalui swadaya bersama pihak-pihak terkait lainnya, Roy mencoba untuk memberikan kursus bahasa Inggris, utamanya bagi pelajar SD. “Semoga melalui keberadaan SECA generasi muda Sempur khususnya memiliki kualitas yang lebih unggul," harap Roy.

  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement