Rabu 18 Dec 2019 23:20 WIB

UBSI Gelar Cross Cultural Understanding Seminar

Indonesia memiliki banyak keunggulan dalam berbagai bidang melebihi Korea.

Katie Lee Kyunghui selaku President Director of PT KNI Global Trade Leader and Business Development Specialty of Korea Trade Invesment Promotion Agency (KOTRA) saat mengisi  Cross Cultural Understanding Seminar  di Aula UBSI Kampus Kalimalang.
Foto: Dok UBSI
Katie Lee Kyunghui selaku President Director of PT KNI Global Trade Leader and Business Development Specialty of Korea Trade Invesment Promotion Agency (KOTRA) saat mengisi Cross Cultural Understanding Seminar di Aula UBSI Kampus Kalimalang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Program Studi (Prodi) Bahasa Inggris dan Sastra Inggris menggelar Cross Cultural Understanding Seminar dengan mengusung tema ‘Intercultural Understanding between Indonesia and Korea’.

Seminar ini diselenggarakan atas kerja sama antara UBSI dan KIEC (Korean Institute for Education and Culture). Kegiatan tersebut diadakan di Aula UBSI Kampus Kalimalang,  Jalan SMA Kapin No 292A, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (12/12).

Seminar tersebut menampilkan  pembicara Katie Lee Kyunghui selaku President Director of PT KNI Global Trade Leader and Business Development Specialty of Korea Trade Invesment Promotion Agency (KOTRA) under Korean Embassy.

Dalam pemaparannya, Katie menjelaskan  perbedaan antara kebudayaan Indonesia dan Korea. “Banyak dari masyarakat Indonesia terutama generasi muda (milenial) kini yang menggandrungi negeri ginseng, mulai dari musik, drama, bahasa, makanan, hingga selebriti,” ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Ia menambahkan, industri hiburan di negara Korea selalu bisa memikat hati para penikmatnya. Selain dikagumi dari beragam aspek hiburan, Korea juga memiliki etos kerja yang luar biasa yang dimiliki setiap warganya dalam bekerja.

“Dengan kerja keras tersebut akhirnya membuat warga Korea bisa menghasilkan karya yang berhasil menghipnotis jutaan mata masyarakat dunia, termasuk di Indonesia. Namun, Indonesia pun memiliki banyak keunggulan dalam berbagai bidang melebihi Korea seperti dalam bidang sumber daya alam, budaya, kuliner, bahasa, dan masih banyak lagi,” bebernya.

Katie juga menyatakan bahwa dia menyukai Indonesia dikarenakan dua  hal,  yaitu cuaca dan ‘Indonesian people's smile’. Menurutnya, dalam budaya Korea, orang tidak akan dengan tiba-tiba tersenyum kepada orang yang baru dikenal.

“Lain halnya  dengan orang Indonesia. Mereka akan dengan mudahnya tersenyum kepada siapapun, dan ini unik,” ujarnya.

Sementara itu, Dr Baitun Nisa selaku dekan Fakultas Komunikasi dan Bahasa (FKB) UBSI menjelaskan, setiap negara memiliki ciri khas kebudayaan masing-masing. Selain itu, budaya dan komunikasi itu mempunyai hubungan timbal balik, seperti  dua sisi mata uang. 

Budaya menjadi bagian dari perilaku komunikasi. Sehingga,  komunikasi berperan dalam menentukan, memelihara, mengembangkan atau mewariskan budaya. Setiap budaya yang berbeda memiliki sistem-sistem nilai yang berbeda pula.

“Oleh sebab itu memahami cara berkomunikasi yang baik merupakan hal yang sangat penting. Berbicara tentang cara berkomunikasi sungguh tak bisa lepas dari bahasa, aturan dan norma kita masing-masing. Untuk menjaga hal-hal tersebut diperlukan adanya sikap dan sifat saling menghargai yang harus terus dipupuk dan dipelihara,” pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement