Senin 16 Dec 2019 20:00 WIB

Menteri Edhy Ingin IRT Kreatif Sajikan Menu Ikan

Pemerintah terus mendorong konsumsi ikan di rumah tangga.

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menginginkan ibu-ibu di rumah tangganya masing-masing dapat lebih kreatif dalam menyajikan menu jenis ikan. Sehingga, menurutnya, semakin banyak anggota keluarga yang ingin mengonsumsi produk kelautan dan perikanan.

"Saya berharap, ibu-ibu semua bisa menyajikan makanan berbahan ikan dengan berbagai macam kreasinya untuk keluarga di rumah," kata Menteri Edhy di Jakarta, Senin (16/12).

Baca Juga

Menteri Kelautan dan Perikanan meyakini bahwa ibu-ibu memiliki ide dan kreativitas dalam penyajian sehingga membantu mencegah anak-anak bangsa dari stunting. Ia juga mengutarakan harapannya agar ke depannya tidak ada lagi anak-anak yang kekurangan gizi sehingga setiap pihak terkait mesti bahu-membahu mengatasi hal itu.

Sebagaimana diwartakan, Dirjen Penguatan Daya Saing KKP Agus Suherman mengingatkan bahwa pada tahun 2019 ini, tingkat konsumsi ikan masyarakat ditargetkan mencapai 54,49 kg/kapita, atau naik dari 50,69 kg/kapita pada tahun 2018 lalu.

Dengan tren konsumsi yang terus meningkat dan melampaui target, lanjutnya, maka diharapkan pada 2024 nanti, tingkat konsumsi ikan bisa menembus 60 kg/kapita per tahun. Apalagi, ia juga mengingatkan bahwa saat ini Indonesia masih menghadapi permasalahan gizi di masyarakat, salah satunya adalah stunting.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, diperkirakan 30,8 persen balita di Indonesia mengalami stunting atau gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis, sehingga anak lebih pendek untuk usianya.

Selain itu juga, stunting dinilai tidak hanya berdampak pada penurunan produktivitas namun juga berpenguruh pada penurunan kecerdasan, dan kerentanan terhadap sejumlah penyakit.

Menurut catatan Kementerian Kesehatan, stunting dapat menimbulkan kerugian ekonomi negara sebesar 2-3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Jika PDB Indonesia tahun 2017 adalah sekitar Rp13.000 triliun, maka berarti kerugian akibat stunting diperkirakan dapat mencapai hingga sekitar Rp260 - 360 triliun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement