Kamis 12 Dec 2019 20:37 WIB

Jabatan Ari Askhara Dkk di Garuda Benar-Benar Dipreteli

Ari Ashkara dkk tak cuma dicopot dari direksi tapi juga komisaris anak perusahaan.

Petugas Bea Cukai menyiapkan barang bukti pada konferensi pers terkait penyelundupan motor Harlery Davidson dan sepeda Brompton menggunakan pesawat baru milik Garuda Indonesia di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (5/12).
Foto: Antara
Petugas Bea Cukai menyiapkan barang bukti pada konferensi pers terkait penyelundupan motor Harlery Davidson dan sepeda Brompton menggunakan pesawat baru milik Garuda Indonesia di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (5/12).

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Muhammad Nursyamsi, Sapto Andika Candra, Antara

Terbongkarnya kasus penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton lewat maskapai Garuda Indonesia berbuntut panjang. Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengganti hampir seluruh direksi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang diduga terlibat penyelundupan tersebut yakni, I Gusti Ngurah Askhara atau Ari Askhara (Direktur Utama Garuda), Iwan Joeniarto (Direktur Teknik dan Layanan Garuda), Mohammad Iqbal (Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha), dan Heri Akhyar (Direktur Capital Human).

Baca Juga

Kini, Ari Askhara dan kawan-kawan juga dicopot dari jabatan komisaris di anak dan cucu perusahaan Garuda Indonesia. Melalui surat dengan nomor GARUDA/DEKOM-102/2019 pada 9 Desember 2019, Dewan Komisaris Garuda Indonesia meminta Ari dan empat direksi lainnya segera diberhentikan dari jabatannya sebagai komisaris di anak dan cucu perusahaan Garuda Indonesia.

Surat ini ditandatangani seluruh Dewan Komisaris Garuda Indonesia. Mulai dari Komisaris Utama Sahala Lumban Gaol, Komisaris Chairal Tanjung, dan Komisaris Independen yang terdiri atas Insmerda Lebang, Herbert Timbo P Siahaan, serta Eddy Porwanto Poo membubuhkan tanda tangan mereka di surat tersebut.

"Pemberhentian pada jabatan dewan komisaris anak/cucu perusahaan tersebut berlaku sejak penetapan pemberhentian sementara waktu yang bersangkutan dari jabatan direksi Garuda Indonesia," demikian bunyi pernyataan Dewan Komisaris Garuda Indonesia dalam surat yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Kamis (12/).

Berikut daftar susunan jabatan direksi Garuda Indonesia di kursi komisaris pada anak dan cucu usaha Garuda Indonesia:

Ari Askhara (mantan direktur utama)

  1. Komisaris Utama PT GMF AeroAsia (anak)
  2. Komisaris Utama PT Citilink Indonesia (anak)
  3. Komisaris Utama PT Aerofood Indonesia (cucu)
  4. Komisaris Utama PT Garuda Energi Logistik & Komersil (cucu)
  5. Komisaris Utama PT Garuda Indonesia Air Charter (cucu)
  6. Komisaris Utama PT Garuda Tauberes Indonesia (cucu)

Bambang Adisurya Angkasa (mantan direktur operasi)

  1. Komisaris PT Gapura Angkasa (anak)
  2. Komisaris Utama PT Sabre Travel Network Indonesia (anak)
  3. Komisaris PT Aero Globe Indonesia (cucu)
  4. Komisaris PT Aerotrans Service Indonesia (cucu)

Mohammad Iqbal (mantan direktur kargo dan pengembangan usaha)

  1. Komisaris Utama PT Gapura Angkasa (anak)
  2. Komisaris PT Aerojasa Perkasa (cucu)
  3. Komisaris Aerojasa Cargo (cucu)
  4. Komisaris PT Citra Lintas Angkasa (cicit)
  5. Komisaris Garuda Tauberes Indonesia (cucu)

Iwan Joeniarto (mantan direktur teknik dan layanan)

  1. Komisaris Utama PT Aerosystem Indonesia (anak)
  2. Komisaris PT Aero Wisata (anak)
  3. Komisaris PT Aerofood Indonesia (cucu)
  4. Komisaris PT Garuda Energi Logistik & Komersil (cucu)
  5. Komisaris Utama PT Garuda Daya Pratama Sejahtera (cucu)
  6. Komisaris PT Garuda Indonesia Terapan Cakrawala Indonesia (cucu)

Heri Akhyar (mantan direktur human capital)

  1. Komisaris PT Aerofood Indonesia (cucu)
  2. Komisaris Utama PT Aeroglobe Indonesia (cucu)
  3. Komisaris Utama GIH Indonesia (cucu)
  4. Komisaris PT GOH Korea (cucu)
  5. Commissioner of Strategic Function PT GOH Jepang (cucu)
  6. Komisaris PT Garuda Indonesia Air Charter (cucu)
  7. Komisaris PT Garuda Daya Pratama Sejahtera (cucu)
  8. Komisaris Utama PT Garuda Indonesia Terapan Cakrawala Indonesia (cucu).

[video] Penyelundupan di Pesawat Garuda Sangat Sistemik

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan bahwa pihaknya masih perlu waktu lebih panjang untuk memilih pejabat baru direktur utama PT Garuda Indonesia (persero) Tbk. Hal yang terpenting saat ini, ujar Erick, posisi dirut sudah dijalankan oleh pelaksana tugas (plt) yang kini dijabat oleh Fuad Rizal.

"Garuda kan sudah ada Plt-nya, nanti kan rapatnya (RUPSLB) baru 20 Januari (2020). Mungkin nanti masih perlu waktu," ujar Erick usai menghadiri rapat terbatas di Kantor Presiden, Rabu (11/12) petang.

Erick juga tak bisa memastikan apakah Fuad selaku Plt Dirut akan diangkat sebagai pejabat tetap atau akan diganti dengan sosok lain. Erick mengungkapkan, dirinya terus memantau kinerja jajaran pejabat direksi Garuda yang saat ini bertugas untuk kemudian dievaluasi.

"Tergantung 30 hari ke depan, bisa deliver atau enggak kan kita lihat dulu," jelas Erick.

Pada Kamis (12/12) sore, jajaran pejabat sementara Garuda Indonesia menemui Erick Thohir di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta. Plt Dirut Garuda Indonesia Fuad Rizal mengatakan Erick berpesan kepada pejabat sementara Garuda untuk menjaga akhlak dalam mengemban amanah menjadi pemimpin Garuda hingga RUPS pada Januari 2020.

"Arahan Pak Erick untuk menjaga ahlak dan loyalitas kepada negara," ujar Fuad saat jumpa pers di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (12/12).

Erick, lanjut Fuad, juga meminta manajemen Garuda menjaga good corporate governance (GCG) atau tata kelola perusahaan yang baik menyusul terbongkarnya kasus penyelundupan Harley Davidson beberapa waktu lalu.

"Pak Erick mengingatkan GCG harus kita pegang benar-benar dan kita jaga karena kita mendapatkan amanah dari negara dan rakyat, insya Allah akan kita jaga amanah sampai saat RUPS akan ditentukan kemudian oleh Kementerian dan pemegang saham," ucap Fuad.

Tak sekadar berpesan, Erick juga meminta pendapat para pejabat sementara Garuda tentang sejumlah persoalan yang harus diperbaiki di Garuda Indonesia.

"Kita diminta pendapat oleh Pak Erick, hal-hal apa yang perlu diperbaiki karena beberapa teman (pejabat sementara) di sini sudah berkarir lama di Garuda. Mereka telah menyampaikan beberapa ide," lanjutnya.

Ketua Komisi VI DPR Faisol Riza selaku mitra kerja Kementerian BUMN pun mengapresiasi kinerja Erick Thohir. Oleh karena itu, Faisol meminta Erick mencari pengganti Air Askhara yang lebih kuat.

"Garuda harus segera diatasi dengan menunjuk orang baru yang lebih tepat, memiliki integritas tinggi, lebih kuat dan lebih cepat," kata Faisol dalam rilisnya, Rabu (11/12).

photo
skandal garuda

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement