REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Proyek pekerjaan fisik yang dilaksanakan di Kabupaten Cilacap, harus dikebut. Hal ini mengingat realisasi target penyelesaian kegiatan fisik yang dilaksanakan, masih cukup jauh dari target.
''Dari target penyelesaian sebesar 93,7 persen pada akhir November 2019, realisasinya ternyata baru mencapai 85,2 persen,'' ucap Wakil Bupati Cilacap Syamsul Aulia Rachman, Kamis (12/12).
Meski demikian dia menyatakan, capaian realisasi pembangunan fisik sebesar 85,2 persen ini, masih lebih baik dibanding tahun lalu. Pada tahun 2018 lalu, capaian realisasi fisik hingga bulan November hanya mencapai 82,93 persen.
Wabup berharap, pada penghujung tahun anggaran 2019 ini, upaya penyelesaian pekerjaan yang sedang dilakukan bisa diintensifkan penyelesaiannya. Dengan demikian, semua pekerjaan yang bersumber dari APBD 2020 bisa diselesaikan tepat waktu, sehingga tidak ada pekerjaan yang tersisa.
Dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Operasional Kegiatan (POK) APBD Kabupaten Cilacap TA 2019 Triwulan IV yang digelar sebelumnya, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Cilacap, Wasi Ariadi, juga menyebutkan tingkat penyerapan anggaran dari seluruh OPD juga tergolong rendah.
''Rata-rata penyerapan anggaran seluruh OPD hanya sebesar 58,32 persen. Angka ini lebih rendah dibanding realisasi penyerapan anggaran periode yang sama pada tahun 2018 yang mencapai 70,67 persen,'' jelasnya.
Demikian pula SPJ rata-rata sampai akhir November 2019, realisasi anggaran yang terserap baru mencapai 58,25 persen. ''Lebih rendah dibanding realisasi SPJ November 2018 yang mencapai sebesar 63,64 persen,'' katanya.
Untuk pelaksanaan pekerjaan yang dibiayai DAK (Dana Alokasi Khusus) Reguler dan DAK Penugasan, Wasi menyebutkan, pagu anggaran yang dialokasikan di Kabupaten Cilacap mencapai Rp 84,776 miliar. Dari dana tersebut, realisasi dana terserap oleh OPD pengampu DAK hingga 4 Desember 2019 sudah mencapai Rp 81,166 milyar atau 95,74 persen.
Sedangkan progres realisasi fisik pelaksanaan Bantuan Keuangan (Bankeu) Provinsi Jawa Tengah, Wasi menyebutkan, hingga akhir November 2019 telah mencapai 68,61 persen. Tingkat realisasi ini, diatas target penyelesaian yang hanya ditetapkan sebesar 67,54 persen.