Rabu 11 Dec 2019 22:42 WIB

BPPT Luncurkan Alat Deteksi Tsunami Generasi Terbaru

Alat deteksi tersebut salah satunya ditempatkan di kawasan Gunung Anak Krakatau.

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) meluncurkan alat peringatan dini tsunami generasi terbaru (Ilustrasi)
Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) meluncurkan alat peringatan dini tsunami generasi terbaru (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) meluncurkan alat peringatan dini tsunami generasi terbaru, buoy, Rabu (11/12). Alat ini sebagai salah satu upaya mitigasi sekaligus reduksi risiko bencana serta meminimalkan dampak yang ditimbulkan pasca-terjadinya bencana alam.

"Tahun ini, kami memasang empat Buoy tsunami dan dua alat deteksi tsunami berbasis kabel atau Indonesia Cable Based Tsunameter (Ina-CBT). Salah satu lokasi pemasangan Ina-CBT di lokasi sekitar Kawasan Gunung Anak Krakatau," ujar Kepala BPPT Hammam Riza, saat kegiatan Pelepasan Kapal Riset Baruna Jaya III Program InaTEWS 2019 di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, Rabu (11/12).

Baca Juga

Ia mengatakan, Kapal Riset Baruna Jaya III, akan membawa peralatan deteksi dini tsunami tersebut yang terdiri dari Buoy Generasi 4, Ocean Bottom Unit (OBU), Mooring Line dan Sinker serta peralatan pendukung lainnya. Empat buoy tsunami itu akan dipasang di perairan selatan Pulau Jawa, sedangkan dua kabel bawah laut atau Cable Based Tsunameter (CBT) akan dipasang di kawasan Gunung Anak Krakatau dan perairan Mentawai.

Hammam mengatakan, KR Baruna Jaya III akan melakukan serangkaian perjalanan untuk memasang empat buoy pada 8-26 Desember mendatang, yang dimulai dari Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya menuju Pelabuhan Benoa. Kemudian, kegiatan akan dilanjutkan dengan deployment buoy Indonesia tsunami early warning system (Ina-TEWS) di selatan Pulau Jawa.

Ia menjelaskan, hal tersebut dilakukan karena BPPT berkomitmen untuk mendorong terwujudnya cita-cita pemerintah dalam menjadikan Indonesia sebagai negara yang mampu mengantisipasi bencana alam sejak dini. Ini merupakan satu inovasi teknologi Denpasar di bidang kebencanaan sekaligus sebagai bentuk mitigasi dan reduksi risiko bencana, agar dapat mengurangi korban jiwa dan kerusakan harta benda apabila terjadi bencana alam.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement