REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengatakan penjagaan trotoar Senen untuk mensterilkan wilayah itu dari pedagang kaki lima merupakan upaya relokasi dan bukan penggusuran. Penjagaan trotoar Senen dilakukan 600 personel gabungan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), TNI, dan Polisi.

"Kita inginkan daerah ini tertib, orang bisa lewat, lebih aman, dan tertib di jalan. Jadi kita relokasi, jadi bukan penertiban. Ini adalah relokasi. Jadi pemindahan (pedagang)," kata Irwandi saat meninjau operasi penjagaan trotoar Senen, Senin.

Operasi penjagaan dilakukan pihaknya sejak pukul 11.00 WIB di sekitar trotoar dan Pasar Senen hingga pukul 22.00 WIB. Sehingga, dipastikan tidak ada pedagang yang berani untuk membuka lapak di trotoar seperti sebelumnya.

Cara ini dilakukan Pemerintah Kota Jakarta Pusat agar tidak terjadi benturan atau pengangkutan barang dagangan para pedagang karena diketahui para pedagang biasa melapak mulai pukul 14.00 WIB. "Kita maunya smooth. Kita maunya ini dengan cara kami yang tempati dulu. Jadi mereka (pedagang) tidak menaruh barang. Kita hindari itu. Supaya penjagaannya juga berjalan lancar," kata Irwandi.

Irwandi mengatakan PD Pasar Jaya telah menyiapkan tempat relokasi yang lebih nyaman di Metro Atom Pasar Baru sebanyak 108-110 lapak. "Itu sudah dipersiapkan PD Pasar Jaya di Pasar Atom. Ada sebanyak 104 pedagang, yang disiapkan ada 108- 110 pedagang. Jadi kita berharap memang diisi," ujar Irwandi.

Sebelumnya, diketahui Pemerintah Kota Jakarta Pusat melarang PKL Senen untuk berjualan sejak awal Desember 2019 karena laporan masyarakat yang resah terhadap keberadaan mereka. Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengatakan pihaknya sudah menyediakan tempat relokasi bagi para PKL Senen yaitu di Metro Atom Pasar Baru.

Karena itu, untuk memastikan agar para PKL tidak berdagang kembali Pemerintah Kota Jakarta Pusat menurunkan 600 personel menjaga trotoar dan sekitar Pasar Senen agar tetap steril dari pedagang pada Senin (9/12).

Ikuti Whatsapp Channel Republika