Kamis 05 Dec 2019 18:29 WIB

15 Ribu Warga Jateng Bakal Peringati Hakordia 2019

Para pelajar akan diajak menuliskan harapan tentang pemberantasan korupsi.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Spanduk antikorupsi
Foto: Republika /Tahta Aidilla
Spanduk antikorupsi

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Jawa Tengah siap menyambut Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia). Sedikitnya 15 ribu warga Jawa Tengah yang berasal dari berbagai komponen diperkirakan bakal meramaikan momentum yang selalu diperingati tiap 9 Desember tersebut.

Inspektur Provinsi Jawa Tengah, Hendri Santosa, mengatakan peringatan Hakordia 2019 tingkat Provinsi Jawa Tengah bakal digelar oleh Inspektorat Provinsi Jawa Tengah dan dipusatkan di Lapangan Pancasila, Simpanglima, Kota Semarang, pada Ahad (8/12) pagi.

Peringatan Hakordia 2019 tingkat Jawa Tengah diawali dengan jalan sehat dan kampanye gerakan antikorupsi, dilanjutkan senam bersama di depan kompleks kantor gubernur Jawa Tengah, Jalan Pahlawan.

"Warga yang terdiri atas pelajar dan kelompok organisasi wanita di Jawa Tengah akan mengikuti rangkaian kegiatan peringatan Hari Antikorupsi se-dunia tersebut," ungkapnya, di Semarang.

Di lokasi yang sama, lanjut Hendri,  juga akan diselenggarakan pameran antikorupsi, hasil kerja sama Inspektorat Provinsi Jawa Tengah dengan Komunitas Peduli Antikorupsi (Kompak).

Masih dalam rangkaian peringatan ini, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, akan menyapa dan berdialog dengan para pelajar dalam program talkshow 'Peringatan Hakordia 2019'.

Nantinya para pelajar akan diajak untuk menuliskan harapannya tentang pemberantasan korupsi di Jawa Tengah dalam kertas. "Kertas berisi harapan para pelajar tersebut nantinya akan disusun menjadi mosaik," lanjutnya.

Keesokan harinya, Senin (9/12), lanjut Hendri, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah akan mengadakan upacara peringatan Hakordia 2019, di halaman kantor gubernur Jawa Tengah.

Seusai upacara akan diadakan deklarasi antikorupsi dari setiap organisasi pemerintah daerah (OPD), baik di lingkup pemprov maupun OPD kabupaten/kota se-Jawa Tengah.

“Setiap OPD dipersilakan membuat deklarasi antikorupsi sesuai kreasinya masing-masing dengan tema ‘Bersama Melawan Korupsi Mewujudkan Indonesia Maju’,” lanjutnya.

Masih dalam rangkaian peringatan Hari Antikorupsi, Inspektorat Provinsi Jawa Tengah akan menyelenggarakan seminar antikorupsi di kantor Inspektorat Jawa Tengah, Jalan Pahlawan, Semarang, Senin (16/12).

Sebagai narasumber dalam seminar ini yakni perwakilan Komisi Antikorupsi (KPK), Kompak, dan Polda Jawa Tengah. Rencananya seminar ini akan diikuti oleh mahasiswa, ASN, pelaku usaha, pegiat LSM, PKK, dan anggota Dharma Wanita se-Jawa Tengah.

Pada hari yang sama, Inspektorat akan mengumumkan pemenang kompetisi vlog dan penilaian sekolah berintegritas di Jawa Tengah. “Di Jawa Tengah ada 23 sekolah berintegritas dan akan kami pilih yang terbaik," jelas Hendri.

Pada kesempatan ini  juga akan memilih siswa yang bisa mengajarkan kepada teman- temannya tentang integritas antikorupsi untuk menjadi agen antikorupsi, sebagaimana slogan Jawa Tengah 'Mboten Korupsi Mboten Ngapusi'.

Inspektorat, lanjutnya, selama ini rutin menyelenggarakan sosialisasi antikorupsi ke berbagai lembaga pendidikan. Kegiatan itu terbagi dalam tiga kegiatan besar.

Yakni melalui kegiatan Inspektorat Goes to School, Inspektorat Goes to Campus, dan Inspektorat Goes to Pondok Pesantren. “Di Jawa Tengah sudah 30 sekolah dan lima perguruan tinggi yang pernah kami datangi untuk sosialisasi antikorupsi,” ujarnya.

Sementara itu, guna menyemarakkan Hakordia 2019, Inspektorat bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Tengah mengadakan sayembara stiker antikorupsi dan kompetisi vlog bertema “Apa Idemu Agar Indonesia Bebas Korupsi?”

Lomba ini dilaksanakan mulai 30 November dan terbuka untuk pelajar dan masyarakat umum. Batas akhir pengiriman karya sayembara stiker yakni Ahad (8/12), adapun untuk kompetisi vlog pada Sabtu (14/12).

“Hadiah sayembara stiker total Rp 12 juta untuk tiga orang pemenang dan  untuk kompetisi vlog memperebutkan hadiah total Rp 20 juta untuk juara 1 sampai dengan juara 3 ditambah juara harapan 1,” kata Kepala Diskominfo Provinsi Jawa Tengah, Riena Retnaningrum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement