Rabu 04 Dec 2019 13:14 WIB

RS Polri Serahkan Jenazah WN Singapura yang Tenggelam

RS Polri Kramat Jati serahkan jenazah WN Singapura tenggelam di Banten ke keluarga

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
RS Polri Kramat Jati serahkan jenazah WN Singapura tenggelam di Banten ke keluarga. (ilustrasi).
Foto: Immortal.org/ca
RS Polri Kramat Jati serahkan jenazah WN Singapura tenggelam di Banten ke keluarga. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Sakit Polri (RS Polri) Kramat Jati menyerahkan jenazah warga negara Singapura yang tewas tenggelam di perairan Banten, Ahad (11/4) kepada keluarganya. Penyerahan dilakukan melalui Kedutaan Besar Singapura untuk Indonesia, Rabu (4/12) siang.

"Korban teridentifikasi atas nama Wan Bzng Yang. Jenazah berhasil kita kenali setelah dilakukan autopsi sebulan lebih di RS Polri," kata Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kombes Polisi Edy Purnomo di Jakarta.

Baca Juga

RS Polri telah menerima kiriman jenazah korban pada 11 Oktober 2019 dalam kondisi sudah rusak. Petugas sulit mengenali ciri-ciri korban. Saat itu, satu-satunya petunjuk bahwa jenazah merupakan WNA yang tenggelam di perairan Pulau Sangiang, Serang, Banten adalah pakaian selam warna hitam yang dikenakan.

Jenazah ditangani oleh Tim Medis dari Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri. Tim menelusuri identitas korban melalui informasi fisik yang dihimpun selama proses autopsi. "Proses autopsi berjalan agak lama karena jenazahnya terendam di air laut beberapa hari dan banyak terkontaminasi air laut yang merusak sampel DNA," katanya.

Tim DVI mengambil beberapa kali sampel mulai dari daging, rambut, sampai tulang untuk mengetahui DNA korban. Setelah DNA dan jasad korban didapat, petugas masih kesulitan mencari data pembanding sebab keberadaan keluarga belum diketahui.

Selanjutnya petugas berupaya membuat sketsa wajah korban namun terkendala fisik wajah yang sudah membengkak dan rusak. "Jadi pengambilan DNA ini agak lama terutama pembandingnya karena keluarga di Singapura dan tinggal di Singapura," ujar Edi.

Pihaknya pun berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Singapura melalui jaringan Interpol. "Setelah diketahui keluarganya, kendala selanjutnya adalah mengambil sampel DNA postmortem dan menunggu DNA antemortem datang dari luar negeri. Itu yang membuat prosesnya lama," katanya.

Akhirnya jenazah telah diserahterimakan kepada keluarga yang diwakili pihak Kedutaan Besar Singapura untuk Indonesia. Serah terima bertempat di RS Polri Kramat Jati pada pukul 10.00 WIB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement