Senin 02 Dec 2019 06:50 WIB

Beda Nasib Pasar Gembrong dan Pasar Cipinang Besar

Pasar Gembrong berkembang pesat, Pasar Cipinang Besar sepi peminat.

Pasar Gembrong
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Pedagang boneka melayani pembeli didepan Pasar Cipinang Besar, Jakarta, Jumat (5/1).

Seorang mantan distributor mainan Pasar Gembrong, Wiski (48), menyebutkan bahwa harga murah mainan dipengaruhi pola dagang pengusaha di Tiongkok yang piawai dalam meniru bentuk mainan dari sejumlah produsen ternama.

Misalnya pola jahitan pada boneka keluaran Disney yang diproduksi sedikit melenceng dari aslinya untuk menghindari pelanggaran hukum atas merek dagang.

"Biasanya kemiripan barang bisa 95 persen, paling jahitan pipi atau mata yang dibuat agak berbeda, yang penting mirip karakter aslinya. Produsen Tiongkok juga menyiasati dari kualitas bahan dibawah standar asli," katanya.

Miniatur gerobak ice cream yang bisa didorong anak balita lengkap dengan perabotan berbahan plastik, jadi salah satu dagangan yang kini banyak peminatnya. Hampir di setiap kios, produk itu terpampang di etalase toko hanya dengan harga Rp85 ribu per unit atau relatif lebih murah dari produk serupa berkisar Rp500 ribuan.

Setidaknya dalam sepekan sejumlah produsen mainan dari Tiongkok datang langsung ke Pasar Gembrong untuk mempromosikan produk terbaru mereka. Tak kurang dari sebulan, apa pun jenis produk terbaru produsen resmi, mampu ditiru pengusaha negeri Tirai Bambu itu.

"Biasanya orang Cina itu datang ke saya dua kali seminggu. Mereka sudah drop barang duluan di Pasar Asemka dari pelabuhan. Kalau harganya deal, langsung dikirim ke sini (Pasar Gembrong). Sekali kirim bisa ribuan jenis, tergantung minat pasar," katanya.

Tidak sedikit pula distributor Pasar Asemka, Jakarta Utara, yang kini menjadikan Pasar Gembrong sebagai etalase produk mereka. Alasannya, harga eceran produk dirasa lebih menguntungkan.

Diterjang kebakaran hebat pada 1970, 1990, dan 2015, pasar yang sudah berumur setengah abad lebih tersebut dari tahun ke tahun justru semakin sesak oleh pedagang.

Ketua RT09 RW10 Cipinang Besar Selatan Raharno mengatakan pedagang Pasar Gembrong terbagi di lima wilayah, di antaranya RT05, RT06, RT09 dan RT11.

"Di RT saya saja sudah ada belasan kios. Sejak empat tahun lalu, mulai banyak pedagang yang ngontrak bangunan di tempat saya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement