Ahad 01 Dec 2019 05:15 WIB

Seniman Terus Suarakan Penolakan Komersialisasi TIM

Salah satu yang ditolak keras para seniman adalah rencana pembangunan hotel di TIM.

Pekerja melintas di area proyek revitalisasi kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM) di Jakarta, Selasa (26/11).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pekerja melintas di area proyek revitalisasi kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM) di Jakarta, Selasa (26/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seniman-seniman di Taman Ismail Marzuki (TIM) terus menyampaikan ekspresi penolakan terkait dengan rencana komersialisasi kawasan itu oleh PT Jakarta Propertindo. Salah satu yang ditolak keras para seniman adalah rencana pembangunan hotel bintang lima.

"Kami menolak TIM dijadikan pusat bisnis," kata Budi salah seorang seniman teater di Jakarta, Sabtu (30/11).

Baca Juga

Budi mengatakan, TIM seharusnya dibangun menjadi pusat seni, bukan sebagai tempat bisnis seperti adanya hotel bintang lima. Budi juga mengatakan para seniman menolak TIM menjadi milik Jakpro (Jakarta Propertindo). Menurutnya, TIM harusnya bukan milik siapa pun, tapi milik bersama.

"Kemarin sudah ada pertemuan dengan pihak Jakpro tapi kami masih sama, menolak dibangunnya hotel bintang lima dan menjadikan TIM sebagai tempat berbisnis," ucap Budi menambahkan.

Menurut Budi, daripada hotel bintang lima sebaiknya dibangun lebih banyak fasilitas untuk para seniman. Seperti ruang pameran yang layak.

Budi menegaskan bahwa para seniman tidak menolak adanya pembangunan TIM, asalkan TIM menjadi pusat seni yang memenuhi syarat. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Andri, seorang seniman yang juga ikut hadir dalam aksi aspirasi menolak pembangunan hotel ini.

"Saya rasa semua seniman disini dengan tujuan yang sama, keberatan dengan adanya pembangunan hotel," ujar Andri saat diwawancara di Cikini.

Dia mengatakan, hotel sudah banyak beridir di kawasan Cikini sehingga tidak perlu lagi adanya hotel di TIM. Sebaliknya, pembangunan harusnya lebih mengarah kepada perbaikan fasilitas-fasilitas tempat seni. Dan juga membuat laboratorium seni untuk para seniman.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah.

(QS. Al-Hajj ayat 5)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement