Sabtu 30 Nov 2019 06:16 WIB

Tanggapi Mahfud, FPI: HRS Sudah Lapor ke Kedubes

HRS menceritakan pencekalannya lewat unggahan Youtube.

Rep: Febryan A./ Red: Ani Nursalikah
Ketua FPI - KH. Ahmad Sobri Lubis
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua FPI - KH. Ahmad Sobri Lubis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) KH Ahmad Sobri Lubis mengatakan Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab (HRS) sudah melaporkan kasus pencekalannya di Arab Saudi kepada Kedutaan Besar (Kedubes) Indonesia. Hal itu ia sampaikan menanggapi pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD yang menyarankan agar HRS melapor terlebih dulu jika ingin kasusnya ditangani pemerintah.

"HRS sudah melaporkan ke Kedubes. Bahkan Dubes Indonesia di Saudi sudah kirim utusannya yang bernama Pak Agus untuk lakukan dialog dan menanyakan apa saja yang terjadi. Jadi sudah melaporkan, katanya akan diurus," kata KH Sobri di gedung Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Jakarta, Jumat (29/11).

Baca Juga

KH Sobri mengatakan, pernyataan Mahfud itu terbilang wajar lantaran yang selama ini mengurus kasus HRS bukan dia. "Tapi kalau dia (sengaja) menyembunyikan sesuatu, takutnya nanti jadi membohongi masyarakat," kata dia.

KH Sobri menegaskan, jika kasus pencekalan HRS dibiarkan terkatung-katung oleh pemerintah, akan muncul ketidakpercayaan masyarakat. Sebab, HRS sudah menyatakan secara gamblang semua yang ia alami lewat unggahan Youtube.

"Tokoh sekelas HRS saja tidak diurus negara, apalagi yang bukan tokoh. Bagaimana nasib mereka?" ucapnya.

photo
Habib Rizieq Syihab.

Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Ustaz Slamet Ma'arif meminta Mahfud MD mempelajari lebih dalam soal kasus HRS. Ia menilai tak perlu lagi membuat laporan lantaran kasus itu sudah terang-benderang adanya.

"Diminta surat pencekal, sudah kita tunjukkan surat cekalnya," kata Ustaz Slamet di kesempatan yang sama.

Dia menyatakan PA 212 tidak akan membangun jembatan komunikasi dengan pemerintah sebelum HRS berhasil dipulangkan. Dia menganggap HRS sudah dilanggar HAM-nya dengan cara pengasingan politik ke Arab Saudi.

Panitia Reuni 212 saat ini sedang mengupayakan pemulangan HRS agar bisa menghadri acara Reuni Akbar 212. Dua orang utusan sudah dikirim ke Arab Saudi untuk mengupayakan kepulangan HRS sebelum acara Reuni 212 dimulai pada Senin (2/12) dini hari.

Sebelumnya, Menkopolhukam Mahfud MD, menyatakan, Pemerintah Indonesia terbuka untuk membantu masalah yang dihadapi HRS di Arab Saudi. Tapi, hingga kini pemerintah belum mendapatkan laporan yang dibuat HRS kepada Kedubes Indonesia di Arab Saudi.

"Sampai saat ini tidak ada (laporan) dan Habib Rizieq sendiri tidak pernah melapor tentang masalahnya. Kita mendengarnya dari Youtube, dari medsos, kalau tidak melapor bagaimana kita mau bertindak," ujar Mahfud usai rapat koordinasi terbatas dengan Mendagri dan Menag di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (27/11).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement