Sabtu 30 Nov 2019 05:52 WIB

Siti Zuhro: Masyarakat Sekarang Perlu Panutan

Masyarakat sulit memiliki panutan jika partai tidak mau bersinergi.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Indira Rezkisari
Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro.
Foto: Republika/Mimi Kartika
Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro, beranggapan saat ini masyarakat memerlukan sosok panutan. Namun demikian, kaum elit di badan partai dinilai sulit bersinergi, sehingga koalisi tidak mencetak apapun dari kadernya.

“Jadi kalau elit tidak bisa bersinergi apa yang kita harapkan?“ ujar dia ketika ditemui Republika, Jumat (29/11).

Baca Juga

Dia menegaskan, saat ini partai politik khususnya Islam yang dikuasai elit juga dinilai kurang mengedepankan ideologinya. Oleh sebab itu, dia menekankan agar partai politik bisa melakukan intropeksi, agar ke arah ke depannya bisa lebih jelas.

“Banyak opsi, tapi yang tidak boleh dilupakan, dia harus punya konsistensi. Dan sebagai partai mereka harus menunjukkan ideologi yang jelas. Bukan plin plan melulu,” tuturnya.

Dia menilai, jika partai politik terus berkutat dengan mencari benchmark baru, yang dihasilkan bukan kader berkualitas, melainkan hanya suara yang belum jelas. Lebih jauh menurut dia, hal tersebut akan lebih merugikan partai Islam saat ini.

“Karena hal ini akan menyulitkan partai Islam untuk menempuh kualitas terbaiknya,” ucap dia.

Siti beranggapan saat ini di setiap partai, khususnya parpol Islam, terlalu banyak pola relasi yang bergantungan ke partai lainnya. Oleh sebab itu, ia menekankan agar partai bisa fokus untuk mencetak kader yang baik.

“Padahal Islam sudah mengajarkan hal tersebut, tapi parpol Islam ketika didirikan malah lupa. Sehingga masyarakat saat ini lebih memilih partai nasionalis,” ungkap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement