REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Jawa Barat, berupaya untuk memfasilitasi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) Jawa Barat (Jabar) menembus pasar global. Menurut Kepala Dinas KUK Jabar, Kusmana Hartadji, salah satu upaya yang dilakukan adalah menghadirkan sejumlah offtaker asing pada Pameran UMKM Juara 2019.
Kusmana mengatakan, para offtaker asing tersebut, di antaranya akan didatangkan dari Jepang, Korea, Malaysia, dan Singapura. Saat ini, banyak peserta program UMKM Juara yang potensial untuk merambah pasar ekspor.
Apalagi, kata Kusmana, setelah mengikuti pendampingan, sejumlah pelaku UMKM mengalami perkembangan pesat. Yakni, baik dari sisi kemampuan manajerial, pemasaran, pengelolaan keuangan, kualitas dan diferensiasi produk, adopsi teknologi, dan lain-lain.
"Dari sisi kualitas dan kreativitas produk, ada banyak UMKM peserta program yang potensial memasuki pasar global," ujar Kusmana, saat Konferensi Pers Wisuda dan Pameran UMKM Juara 2019 di Kantor Dinas KUK Jabar, Rabu (27/11).
Menurut Kusmana, mereka memerlukan bantuan fasilitasi pemerintah untuk membukakan akses. Kusmana menilai, mendatangkan offtaker ke ajang pameran sebagai langkah konkret pemerintah untuk membantu akses ke pasar global.
Pameran UMKM Juara sendiri, kata dia, akan berlangsung di Harris Convention Hotel Festival Citilink Jln Peta, Bandung, pada 29 November-1 Desember 2019. Pameran UMKM Juara tersebut akan digelar bersamaan dengan Wisuda UMKM Juara yang menjadi puncak dari Program UMKM Juara yang digagas Pemerintah Provinsi Jabar.
Pameran dan Wisuda UMKM Juara merupakan puncak dari program UMKM Juara. Hingga saat ini, kata dia, sudah ada sekitar 20 perusahaan offtaker dari dalam dan luar negeri yang sudah mengonfirmasi kehadiran mereka pada Pameran UMKM Juara 2019.
"Jumlah UMKM Juara yang akan diwisuda langsung oleh Gubernur Jabar pada kesempatan tersebut adalah 1.800 dari 2.500 peserta. Sementara yang diikutsertakan dalam Pameran UMKM Juara sebanyak 200 peserta unggulan," paparnya.
Selain mendatangkan offtaker asing pada pameran di dalam negeri, kata Kusmana, Dinas KUK Jabar juga akan memfasilitasi sejumlah peserta unggulan untuk melakukan gelar produk ke tingkat internasional. Namun, ia belum merinci negara mana yang akan menjadi tujuan promosi global tersebut.
"Akhir tahun ini rencananya akan kami kejar gelar produk untuk promosi ke tingkat internasional. Sejauh ini respons pasar dan offtaker untuk gelar produk di dalam negeri sangat baik," katanya.
Gelar Produk dan Temu Bisnis UMKM Juara telah digelar di 27 kabupaten/kota di Jabar. Selain itu, UMKM unggulan juga diikutsertakan pada pameran di sejumlah provinsi lain, seperri di Riau, Jawa Timur, Jakarta, Medan, Bali, Kendari, dan Batam.
Kusmana mengatakan, tahun depan program UMKM Juara ditargetkan untuk bisa menjaring 300 peserta, naik 500 dibandingkan realisasi tahun ini. Untuk itu, pemerintah pun berencana untuk menambah alokasi dana untuk program tersebut.
"Dewan sudah menyetujui penambahan dana untuk program ini. Mereka menilai, program ini sangat positif untuk mendorong peningkatan kapasitas dan produktifitas UMKM Jabar," katanya.
Kusmana menjelaskan, melalui program ini, UMKM peserta akan mendapatkan fasilitas berupa pendampingan dan pelatihan oleh tenaga ahli dibidangnya selama enam bulan. Mereka juga akan diikutsertakan dalam temu bisnis, gelar produk, benchmarking bagi UMKM yang progresnya meningkat selama pendampingan, serta pameran dalam dan luar negeri berdasarkan hasil penilaian dan kurasi produk peserta UMKM Juara oleh tim juri.