Ahad 24 Nov 2019 23:22 WIB

Akses 2.000 Jiwa di Solok Selatan Tertutup Akibat Longsor

Hingga kini belum ada laporan korban jiwa akibat longsor di Solok Selatan.

Sekolah MDA, Masjid dan rumah warga yang tertimbun longsor banjir bandang di Jorong Galapuang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Kamis (21/11).
Foto: Republika/Febrian Fachri
Sekolah MDA, Masjid dan rumah warga yang tertimbun longsor banjir bandang di Jorong Galapuang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Kamis (21/11).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG ARO -- Longsor Solok Selatan akibat hujan deras yang terjadi sejak Ahad (24/11) sore, membuat akses untuk dua ribu jiwa di daerah itu tertutup. Wali Nagari Pakan Rabaa, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, mengatakan sampai saat ini belum ada laporan korban jiwa akibat longsor Solok Selatan itu.

"Sekarang ada delapan titik longsor di Pinti Kayu dan sekitar 700 kepala keluarga dengan aksesnya tertutup", kata dia di Padang Aro, Ahad (24/11) malam.

Baca Juga

Hanya saja, menurut dia, ada rumah warga yang sudah kebanjiran akibat luapan sungai. "Laporan korban jiwa belum ada, tetapi sudah 30 rumah warga yang digenangi air malam ini," ujarnya.

Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat untuk membersihkan material longsor yang menutup badan jalan.

Sementara itu Camat Koto Parik Gadang Diateh Syahrul mengatakan, pihaknya terus memantau kondisi di lapangan sebab curah hujan masih tinggi.

"Saat ini jembatan Sungai Pangkua yang rusak berat akibat banjir Rabu dan Jumat kondisinya semakin parah," ujarnya.

Saat ini katanya, air Batang Suliti sudah sampai diatas jembatan dan kemungkinan jembatan tersebut tidak bisa lagi digunakan.

Kepala Pelaksana BPBD Solok Selatan Richi Amran mengatakan, sebelum pagi pihaknya sudah mengirimsatu unit loder ke lokasi longsor yang menimbun badan jalan. "Kami kirim satu unit loder dan mobilisasinya estimasi satu jam dari posko stand by Liki," katanya.

Terkait jembatan Sungai Pangkua, pihaknya sudah membuat surat ke balai wilayah untuk pinjam pakai jembatan darurat (bayley) untuk akses sekitar lima ribu jiwa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement