Ahad 24 Nov 2019 05:32 WIB

Running Text Dibajak, Siswa Diajak Nonton Video Porno

Papan running text disebuah sekolah dibajak dengan memuat kalimat tak senonoh.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Bayu Hermawan
Stop pornografi, ilustrasi
Foto: yigidrip.wordpress.com
Stop pornografi, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Usai teror pelemparan sperma, warga Kota Tasikmalaya kembali digegerkan kasus terkait pornografi. Kali ini, papan led display yang biasa memuat running text di sebuah sekolah di kota itu, dibajak dengan menampilkan kalimat ajakan menonton video porno.

Pembajakan itu terjadi di SMK Yapsipa, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya. Warga yang melihatnya hal tersebut langsung heboh. Salah seorang warga yang melihat, Fani (24 tahun) mengaku terkejut melihat kalimat yang tertulis di running text yang berada tepat di pinggir Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Tasikmalaya, itu. Ia pun memberi tahu kejadian itu ke warga lainnya.

Baca Juga

"Ya kaget saja. Biasanya tulisannya tidak seperti itu, tapi jadi tulisan tak senonoh," katanya, Sabtu (23/11).

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu sekitar pukul 17.00 WIB. Warga yang berkumpul mencoba menghubungi petugas sekolah, tapi tak ada orang di sekolah. Warga pun berinisiatif melapor ke polisi agar papan led display itu dimatikan.

Petugas keamanan SMK Yaspsipa, Tito mengaku tak tahu penyebab kejadian itu. Bahkan, ia baru tahu papan led display sekolahnya dibajak dari polisi yang menghubunginya ketika sedang berada di rumah.

"Saya lagi di rumah, terus ditelepon polisi suruh ke sekolah," katanya.

Sesampainya di sekolah, ia kaget lantaran papan itu yang menyala berisi kalimat ajakan menonton video porno. Padahal biasanya, papan itu bertuliskan nama sekolah dan jurusan-jurusan yang ada.

"Itu tadi langsung dimatikan," ucaonya.

Tito menjelaskan, led display itu sudah terpasang selama dua tahun terkahir di sekolahnya. Selama itu, belum pernah rusak. Saat ini, kasus itu telah ditangani kepolisian. Namun, belum ada keterangan resmi terkait kejadian itu dari polisi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement