Sabtu 23 Nov 2019 22:45 WIB

Difabel Dilatih Fotografi Produk untuk Kembangkan Usaha

MM Universitas Airlangga Surabaya memberi pelatihan foto produk untuk difabel

Rep: jatimnow.com/ Red: jatimnow.com
Foto Produk: MM Universitas Airlangga Surabaya memberi pelatihan foto produk untuk difabel
Foto Produk: MM Universitas Airlangga Surabaya memberi pelatihan foto produk untuk difabel

jatimnow.com - Mahasiswa Magister Manajemen (MM) Universitas Airlangga Surabaya memberi beberapa pelatihan untuk para difabel, salah satunya memberi materi fotografi produk, Sabtu (23/11/2019).

"Kebetulan kami juga menyelesaikan Etika Bisnis, kita salah satu CSR, jadi memberikan kontribusi buat komunitas atau masyarakat," kata Ketua Panitia CSR Magister Manajemen Unair Surabaya, Ria Fitriyana.

Selain pelatihan fotografi, panitia juga memberikan pelatihan UMKM serta pemasaran melalui platform online, sehingga peserta dari para difabel bisa mengembangkan usahanya.

"Setelah memproduksi foto untuk produk-produknya, maka mereka yang ikut latihan bisa belajar memasarkan ke marketplace dan mengembangkan usahanya tersebut," tambah Ria.

Ria menambahkan, panitia bisa memberikan kontribusi ke masyarakat luas, khususnya peserta difabel yang ada di lokasi.

"Jadi CSR MM Unair ini sebagian dari kontribusi MM Unair untuk masyarakat Surabaya umumnya, khususnya target kita komunitas difabel, yang ingin punya usaha ataupun yang sudah punya usaha, mengenalkan mereka ke platform online. Jadi sekarang kan zamannya jualan ke ranah digital," terangnya.

Sementara, pemberi materi Fotografi Dimas R Pamungkas atau Dimas Bhre menambahkan bahwa memberikan pelatihan pada para difabel merupakan sebuah tantangan.

"Sebenarnya untuk menjelaskan pada teman-teman (difabel) ini memang enak ada workshop untuk fotografinya. Cuma kali ini waktunya hanya singkat, jadi bagaimana step berikutnya adalah editing dan editingnya menggunakan smartphone. Sebenarnya bagaimana teknik foto kemudian editing menggunakan smartphone, jadi mereka bisa melakukan apapun dari apa yang dimiliki. Smartphone yang paling murah, jadi tidak harus dibatasi dengan mahal, harus gini harus gitu, semua itu bisa dilakukan tanpa harus merasa terbatasi," ujar Dimas.

Saat ini, Dimas hanya memberikan pelatihan cukup singkat, karena waktu yang disediakan tidak panjang.

"Sebenarnya di fotografi itu intinya di pencahayaan. Jadi seandainya saya ajarkan dari awal, pasti saya ajarkan tentang pencahayaan, baru peralatan," tambah Dimas.

Acara ini diikuti para difabel dari tuna rungu. Sebanyak 45 orang difabel itu diberikan pelatihan fotografi, UMKM dan pemasaran platform online, agar mengembangkan usahanya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan jatimnow.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab jatimnow.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement