Sabtu 23 Nov 2019 23:42 WIB

31 Orang Diamankan Terkait Pelemparan Kereta Api

Dua hari terakhir, terjadi aksi pelemparan batu terhadap sejumlah perjalanan KA

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Aksi pelemparan kereta api dengan batu. ilustrasi
Foto: dok.Istimewa
Aksi pelemparan kereta api dengan batu. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT. KAI Daop 8 Surabaya menyesalkan aksi pelemparan batu ke sejumlah perjalanan kereta api dari Jakarta menuju Malang, yang diduga dilakukan kelompok suporter bola. Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Suprapto mengungkapkan, dalam dua hari terakhir, terjadi aksi pelemparan batu terhadap sejumlah perjalanan kereta api dari arah Jakarta menuju Malang.

"Di antaranya dialami perjalanan KA Jayabaya atau KA 145, relasi Pasar Senen-Pasar turi-Surabaya Gubeng-Malang, dan KA Gaya Baru Malam Selatan atau KA 174 relasi Pasar senen-Surabaya Gubeng," ujar Suprapto di Surabaya, Sabtu (23/11).

Akibat aksi tersebut, lanjut Suprapto, sarana gerbong kereta, khususnya pada bagian kaca jendela menggalami kerusakan. Selain itu, sedikitnya dua orang penumpang KA Jayabaya mengalami luka ringan. Menyikapi aksi tersebut, PT. KAI Daop 8 Surabaya bekerja sama dengan Polrestabes Surabaya dan unsur kewilayahan.

"Kami pada 23 November 2019 dini hari tadi, mengadakan kegiatan patroli keamanan di sekitar stasiun dan jalur-jalur rel wilayah Stasiun Surabaya Pasarturi-Surabaya Gubeng- Wonokromo-Sidoarjo-Banggil. Hasilnya kami berhasil mengamankan sedikitnya 31 orang terduga aksi pelemparan batu ke arah kereta api berikut beberapa kendaraan motornya," ujar Suprapto.

Suprapto mengimbau aksi anarkistis berupa pelemparan terhadap kereta api tidak diulangi kembali. Dia pun menegaskan, PT. KAI Daop 8 Surabaya tidak segan menempuh jalur hukum kepada para terduga pelaku pelemparan tersebut. Diakuinya, akibat aksi tersebut, PT. KAI Daop 8 Surabaya mengalami kerugian material mencapai puluhan juta.

Mengantisipasi aksi pelemparan batu tersebut, lanjut Suprapto, PT. KAI Daop 8 Surabaya bersama TNI, Polri dan unsur kewilayahan, akan terus melakukan patroli di sekitar stasiun. Operasi akan dilakukan di jalur-jalur rel yang berpotensi menjadi target dari para oknum pelempar batu, yang diduga suporter bola tersebut.

"Sebagai contoh di Stasiun Surabaya Gubeng dan Stasiun Pasar Turi ada penambahan pengamanan dari unsur Brimob masing-masing sebanyak 15 personil," ujar Suprapto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement