Jumat 22 Nov 2019 06:25 WIB

Sukabumi Dorong Kampung Pengolahan Sampah Mandiri

Kampung pengolahan sampah mandiri ini mendapat dukungan dari Baznas.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
Pekerja memasukan sampah plastik yang akan didaur ulang (ilustrasi)
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Pekerja memasukan sampah plastik yang akan didaur ulang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Warga di Kota Sukabumi berupaya melakukan langkah pengurangan sampah. Caranya dilakukan dengan menggulirkan program Kampung Pengolahan Sampah Mandiri di RW 01 Kelurahan Jaya Mekar, Kecamatan Baros.

Konsep ini pun mendapatkan dukungan dan dorongan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) melalui program zakat community development (ZCD). "Kegiatan ini baru mulai pertengahan Oktober 2019 lalu," ujar Sahabat Program ZCD Baznas di Kota Sukabumi, Rodiah kepada Republika.co.id Jumat (22/11). Baznas mengajak masyarakat di RW 01 untuk memilah sampah dari rumah.

Baca Juga

Selain itu kata Rodiah, Baznas menyediakan kapstok dan karung untuk percontohan di dua RT di RW 01. Nantinya hasil pemilahan sampah dari rumah dikumpulkan skala RT. Selanjutnya akan ditabung di Bank Sammi atau Bank Sampah Sukabumi untuk dibuat Program Arisan Septic Tank.

Seperti diketahui Bank Sammi menampung sampah yang bisa didaur ulang. Sementara untuk sampah organik diolah menjadi kompos. Komposnya untuk program tanam sayuran di halaman rumah.

Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan, ZCD adalah salah satu program yang dicanangkan Baznas dalam kerangka percepatan pembangunan di bidang ekonomi, sosial dan kesehatan serta pendidikan termasuk berbasiskan lingkungan

Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan, ZCD adalah salah satu program yang dicanangkan Baznas dalam kerangka percepatan pembangunan di bidang ekonomi, sosial dan kesehatan serta pendidikan termasuk berbasiskan lingkungan. "Kenapa ZCD dilaksanakan dan di daerah mana dilaksanakan, karena prioritasnya adalah di daerah yang angka kemiskinan masih cukup tinggi," kata dia.

Salah satunya dengan mendorong pengurangan sampah di masyarakat. Terlebih saat ini daya tampung TPA Cikundul akan habis pada Desember 2019. Sehingga diperlukan upaya pemilahan sampah dan pengurangan sampah plastik.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement