Kamis 21 Nov 2019 18:06 WIB

Bandung Tingkatkan Kualitas RTH dengan Tanam 15 Ribu Pohon

Tanam pohon menjadi langkah strategis untuk RTH tanpa menambah luas.

Forest Walk, Bandung.
Foto: Republika/Fauzi Ridwan
Forest Walk, Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berupaya meningkatkan kualitas ruang terbuka hijau. Hal ini dilakukan dengan menanam sekitar 15 ribu pohon produktif di sekitar Kolam Retensi Rancabolang dalam rangkaian peringatan Hari Pohon Sedunia.

Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, Pertanahan, dan Pertamanan Kota Bandung, Dadang Dharmawan mengatakan, program tersebut strategis untuk meningkatkan kebermanfaatan ruang terbuka hijau (RTH) meski tidak menambah luasan. Wilayah Rancabolang sebelumnya sudah menjadi RTH, dan setelah ditanami pohon menjadi lebih produktif.

Baca Juga

"Penanaman pohon di RTH adalah peningkatan kualitas RTH, bisa pohon produktif, bisa hutan lindung, sehingga RTH fungsinya optimal," kata Dadang di Balai Kota Bandung, Kamis (21/11).

Dadang mengatakan, fungsi ekologis ruang terbuka hijau mencakup penyerapan air, penyerapan polutan, dan produksi oksigen. RTH juga memiliki fungsi ekonomi, seperti pohon produktif di ruang terbuka hijau bisa dimanfaatkan oleh warga hasilnya.

"Kalau fungsi edukasi, pohonnya bisa dikasih nama, misalnya nama Latin-nya apa, nama lokalnya apa. Bisa juga dijelaskan manfaatnya apa,"kata dia mengenai fungsi edukasi ruang terbuka hijau.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 5 Tahun 2008 mengamanatkan setiap daerah memanfaatkan minimal 30 persen dari luas wilayah untuk ruang terbuka hijau. Pemanfaatan ini dengan perincian 20 persen untuk ruang terbuka hijau publik, dan 10 persen untuk ruang terbuka hijau privat.

Kota Bandung luas ruang terbuka hijau sekitar 12,2 persen. Seharusnya memiliki sekitar 35 ribu hektare. Dengan demikian Kota Bandung masih butuh sekitar 1.600 hektare untuk mencapai 20 persen.

"Cukup besar kekurangannya. Kalau beli bisa menghabiskan sampai Rp 2 triliun,"kata Dadang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement