Kamis 21 Nov 2019 13:41 WIB

Jokowi Ultimatum Bereskan Masalah Sampah di Destinasi Wisata

Masalah sampah selama ini kerap dikeluhkan pelancong.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Andi Nur Aminah
Aparat TNI  membersihkan sampah di pantai wisata Gili Trawangan, Desa Gili Indah, Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, NTB (ilustrasi)
Foto: Ahmad Subaidi/Antara
Aparat TNI membersihkan sampah di pantai wisata Gili Trawangan, Desa Gili Indah, Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, NTB (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat terbatas (ratas) level menteri di kantornya, Kamis (21/11). Dalam ratas yang secara khusus membahas pengembangan pariwisata ini, Jokowi mengultimatum menteri-menteri terkait untuk membereskan masalah sampah yang selama ini kerap dikeluhkan pelancong.

"Urusan sampah, plastik, yang betebaran di kawasan wisata benar-benar bisa diselesaikan. Mungkin kita konsen dulu pada Labuan Bajo, Mandalika, Toba, Manado, dan Borobudur," ujar Jokowi.

Baca Juga

Jokowi menjelaskan, pengembangan destinasi pariwisata memang harus dilakukan secara menyeluruh, termasuk di dalamnya upaya untuk menata lingkungan. Di tengah dinamika ekonomi dunia, Jokowi memandang bahwa Indonesia memiliki modal kuat di sektor pariwisata untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Selain soal kebersihan destinasi wisata, Jokowi juga memerintahkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Kementerian Perhubungan untuk membangun infrastruktur penunjang di destinasi wisata. "Misalnya di Labuan Bajo. Kementerian Perhubungan memperpanjang runway bandara, mengembangkan terminalnya. Kementerian PUPR membangun jalan akses menuju tempat wisatanya termasuk juga memperbaiki kawasannya seperti pelabuhan," ujar Jokowi.

Jokowi juga meminta Kementerian Pariwisata untuk secara totalitas menyusun calendar of event yang bisa mengundang lebih banyak turis asing. Jokowi melihat bahwa Indonesia memiliki materi yang cukup untuk bisa memikat wisatawan asing. Hanya saja, menurutnya, kemasannya masih perlu dibenahi.

"Saya kira kita juga harus sentuh masalah kostum, pakaian adatnya, kemudian calendar of event, kemudian yang berkaitan dengan event besar atau annual event-nya. Saya kira ini penting sekali, dan keempat kita melakukan promosi wisata besar-besaran," katanya.

Khusus untuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jokowi memberi tugas untuk memperbaiki kualitas lulusan SMK di daerah yang memang memiliki potensi besar di sektor pariwisata. Jokowi minta Mendikbud Nadiem Makarim untuk lebih mendorong SMK di titik-titik unggulan pariwisata untuk menitikberatkan jurusan pariwisata.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement