Rabu 20 Nov 2019 21:04 WIB

Pria Bunuh Kekasih karena tidak Punya Biaya Berobat

Kekasih tersangka menderita penyakit paru-paru atau tuberculosis.

Pembunuhan (Ilustrasi)
Foto: pixabay
Pembunuhan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Tim Resmob Polda Sulawesi Selatan mengungkap motif pembunuhan di sekitar Sungai Jeneberang, Makassar. Tersangka mengungkap alasan membunuh kekasihnya karena tidak punya biaya pengobatan kekasihnya itu.

Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan Komisaris Besar Ibrahim Tompo, mengatakan pembunuhan dilakukan untuk mengurangi beban hidup. "Mereka ini status kekasih dan sudah lima bulan mengontrak di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Keduanya berasal dari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)," ujarnya saat mengungkap tersangka kepada para wartawan, Rabu (20/11).

Baca Juga

Tersangka pembunuhan berinisial RM (32 tahun) dan korban Jumince (32) asal Desa Oelbanu, Kecamatan Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang, NTT. RM mengontrak rumah di Kabupaten Gowa dan bekerja sebagai buruh bangunan, sedangkan kekasihnya juga ikut bersamanya.

Jumince yang sudah cukup lama menderita sakit meminta kepada kekasihnya agar dibawa berobat ke rumah sakit karena kondisinya yang semakin menurun. Namun karena tidak punya biaya untuk membawanya berobat, RM diduga membunuh Jumince dengan cara mencekik dan memukul kepalanya dengan kepalan tangannya.

Usai membunuh kekasihnya, RM diduga membungkus tubuh korban dengan seprei dan membuangnya di Sungai Jeneberang, perbatasan Kabupaten Gowa dan Makassar. "Kejadiannya di Gowa, tetapi mayatnya ditemukan di Makassar. Pengakuan pelaku kalau korban ini menderita sakit dan tidak punya uang untuk membawanya berobat lalu mencekiknya," kata Tompo.

Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Sulawesi Selatan, Komisaris Besar Raden Harjuno, mengonfirmasi alasan pelaku. Sebab, hasil otopsi serta obat-obatan paru yang didapatkan dari rumah kontrakan tersangka juga memastikan Jumince sedang menderita penyakit paru-paru atau tuberkulosis (TBC).

"Tubuh korban memang sangat kurus dan obat-obatan yang kami dapat memang itu untuk obat paru-paru, TBC. Untuk motif lainnya, biar penyidik yang mendalaminya," ucapnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement