REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH -- Harga komoditas ikan tongkol di sejumlah wilayah di kawasan pantai barat Provinsi Aceh sejak beberapa hari terakhir anjlok. Harganya mencapai Rp 10 ribu per kilogram padahal biasanya dijual dengan harga Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu per kilogram.
Anjloknya harga ikan itu akibat kasus banyaknya bangkai babi yang mati dan hanyut di sungai dan terbawa ke laut lepas. "Persoalan ini menjadi perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, agar daya beli masyarakat terhadap ikan tongkol dan aneka jenis ikan lainnya kembali stabil," kata Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Barat, Armaikandi, Rabu (20/11).
Menurutnya, isu bangkai babi yang hanyut di sekitar daerah aliran sungai (DAS) di Kabupaten Aceh Singkil ke muara laut dan kini berkembang di kalangan masyarakat di Aceh Barat dan sekitarnya harusnya tidak perlu ditanggapi oleh masyarakat secara serius. Karena tidak mungkin ikan di laut mengonsumsi bangkai babi. Dipastikan juga bangkai tersebut akan terdampat di sekitar bibir pantai.
Dampak sebaran isu tersebut, ia mengakui sebagian besar pedagang ikan di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat mengeluh karena rendahnya harga jual aneka komoditas ikan laut. "Ini berdampak terhadap pendapatan pedagang," kata Armaikandi menambahkan.
Sementara itu Yosa, seorang pedagang ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ujong Baroh, Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat mengatakan anjloknya harga jual ikan tongkol dan beberapa aneka jenis ikan lainnya di daerah itu, disebabkan karena banyaknya hasil tangkapan ikan sejak sepekan terakhir. "Mungkin karena banyaknya hasil tangkapan ikan yang melimpah, sehingga harga jual ikan ikut turun drastis," katanya.
Meski mengalami penurunan harga, Yosa mengaku hal tersebut tidak begitu berdampak terhadap pendapatan nelayan. Dia mengatakan, nelayan masih bisa mengolah aneka ikan segar tersebut menjadi aneka ikan asin serta dijual ke daerah lain.