Rabu 20 Nov 2019 14:59 WIB

Terima Pengusaha Jepang, Jokowi Bahas Masela

Jokowi juga membahas soal kereta cepat.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Muhammad Hafil
Blok Masela
Blok Masela

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima perwakilan pengusaha asal Jepang yang berkunjung ke Istana Merdeka, Rabu (20/11) siang. Sejumlah isu kerja sama kedua negara ikut dibahas, di antaranya perkembangan proyek kilang LNG Masela, peningkatan produksi otomotif, hingga pembahasan kereta semicepat Jakarta-Surabaya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, terkait proyek Masela, saat ini pihak kontraktor tengah merampungkan rancangan desain teknis dan pembebasan lahan. Selain itu, delegasi Jepang yang dipimpin mantan Perdana Menteri (PM) Yasou Fukuda memastikan porsi konten lokal dalam proyek Masela sesuai dengan yang diminta pemerintah, termasuk di dalamnya pemanfaatan tenaga kerja lokal.

"Pengembangan Masela, Presiden berharap ini bisa dipercepat dan mantan PM Fukuda dia menjadi saksi ini bisa diharapkan bisa ditingkatkan," ujar Airlangga usai mendampingi Presiden Jokowi menerima kunjungan pengusaha Jepang, Rabu (20/11).

Presiden Jokowi juga meminta percepatan pengerjaan kereta semicepat Jakarta-Surabaya dan penyelesaian pembangunan MRT. Komitmen kedua negara, pembangunan MRT fase kedua (hingga Ancol) bisa rampung 2023-2024. Sedangkan pembangunan kereta semicepat Jakarta-Surabaya bisa dimulai 2023 dan rampung 2026.

Selain itu, President of Daihatsu Motor Co Ltd Soichiro Okudaira juga melaporkan kepada Jokowi bahwa produksi kendaraan oleh Diahatsu dan Toyota melalui pabrikan Indonesia telah mencapai 10 juta unit. Dari angka tersebut, 90 persen produk diekspor ke 80 negara. Okudaira juga memastikan bahwa target produksi akan ditingkatkan seiring pengembangan riset perusahaan.

Sementara itu, Chairman Taisei Corp, Takashi Tamauchi, menyebutkan bahwa perusahaannya telah berkarya di Indonesia selama lebih dari 60 tahun. Mereka pun menawarkan untuk lebih banyak terlibat dalam proyek-proyek nasional, terutama yang berkaitan dengan penanganan banjir di DKI Jakarta.

"Presiden Jokowi menyampaikan beberapa hal perlu pengembangan (kerja sama) dengan Jepang antara lain agroteknologi, juga kerja sama bidang pariwisata di Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo," katanya.

Presiden Jokowi, ujar Airlangga, juga menyampaikan kepada delegasi pengusaha Jepang bahwa pemerintah sedang menyiapkan omnibus law terkait kemudahan investasi. Jokowi ingin memberi sinyal positif kepada calon investor mengenai komitmen pemerintah untuk memangkas birokrasi dan perizinan.

"Beliau juga menyampaikan pemangkasan birokrasi terkait dengan eselon III dan IV dan kebijakan baru terkait dengan DNI (Daftar Negatif Investasi) tentunya dengan kegiatan ini investasi dapat terus bertingkat," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement