Selasa 19 Nov 2019 16:12 WIB

Sukmawati Dianjurkan Minta Maaf ke Umat Islam

Suhud menilai pernyataan provokatif itu seharusnya tak lahir dari anak proklamator.

Rep: Mabruroh/ Red: Teguh Firmansyah
Para pelapor Sukmawati Soekarnoputri
Foto: republika
Para pelapor Sukmawati Soekarnoputri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politisi Partai Keadilan Sejahterah (PKS) Suhud Alyuddin mendorong agar Sukmawati Soekarnoputri segera meminta maaf atas pernyataan yang menimbulkan kontroversi dan ketidaknyamanan bagi umat Islam. Permintaan maaf lebih baik, dibanding harus diselesaikan di kepolisian.

“Sebaiknya dicari jalan damai. Ibu Sukma meminta maaf kepada umat Islam karena telah menyinggung masalah yang sangat mendasar dalam ajaran Islam,” kata Suhud kepada Republika.co.id,  dalam pesan tertulis, Selasa (19/11).

Baca Juga

Suhud sendiri mengaku sangat menyayangkan sebagai putri Presiden pertama RI Soekarno, mengeluarkan pernyataan membandingkan sosok Nabi Muhammad SAW dengan Soekarno. Ungkapan terebut kata dia, seharusnya tidak dilakukan apalagi oleh anak proklamator Indonesia.   

“Kami menyayangkan hal itu. Ungkapan menyangkut SARA seharusnya tidak boleh dilakukan oleh siapa pun. Apalagi itu seorang figur publik,” kata dia.

Karena perbandingan itu lanjut dia, kini memicu kegaduhan, bahkan konflik. Sebaiknya lanjut Suhud, sebagai tokoh publik Sukmawati dapat membuat pernyataan yang lebih menyejukkan. Pernyataan yang mendorong pada persatuan, bukan justru membuat keruh suasana.

“Sebagai figur yang dihormati karena posisinya sebagai puteri proklamator, beliau (Sukmawati) seharusnya menjadi teladan bagi generasi muda,” ungkap Suhud.

Sukmawati melalui pengacaranya, Petrus Selestinus mengatakan bahwa tidak pernah ada niat untuk membandingkan Nabi Muhammad dan Soekarno. Menurut dia, pernyataan Sukmawati dalam video telah diedit dan dipotong-potong sehingga terkesan demikian.

Padahal lanjut Petrus, jika menonton seluruh isi video yang asli maka tidak ada pernyataan kliennya yang dengan sengaja bertujuan membandingkan sosok Nabi Muhammad dengan Soekarno. Petrus pun mengaku, akan melaporkan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab mengedit bahkan menyebarkan potongan-potongan video tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement