REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ke-6 RI Try Sutrisno mengingatkan komitmen untuk melaksanakan nilai-nilai Pancasila harus terus diperbaharui (refresh) terhadap generasi penerus, seiring dengan zaman yang terus berganti. "Kalau tidak selalu di-refresh terus menerus soal komitmen untuk melaksanakan Pancasila, negara bisa masuk zaman zero. Balik lagi dari nol," katanya, di Jakarta, Selasa (19/11).
Hal tersebut disampaikannya saat Pembekalan Materi Pendidikan dan Pelatihan Pembinaan Ideologi Pancasila Bagi Penceramah, Pengajar, dan Pemerhati yang digelar di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di Hotel Borobudur, Jakarta.
Wakil ketua Dewan Pengarah BPIP ini menjelaskan Pancasila digali dari semua budaya, adat, dan nilai-nilai agama yang sudah ada di nusantara sehingga menjadi fundamental. "Pancasila itu jadi dasar negara. Pancasila digali dari semua budaya dan adat kita, bahkan sudah dari nilai-nilai agama yang ada di nusantara," ujarnya.
Zaman sekarang ini, kata dia, masyarakat menghadapi tantangan masuknya ideologi transnasional dengan semakin majunya teknologi informasi dan komunikasi. "Hati-hati.saat kita main-main hape (ponsel), kita bisa searching ke mana saja, tetapi tetap hati-hati," tuturnya.
Try mengingatkan bahwa bangsa Indonesia memiliki nilai dan jatidiri, yakni Pancasila, sehingga jangan sampai tergoyahkan dengan dinamika kehidupan nasional dan internasional. "Ingat, kita boleh jadi apa pun, di zaman apa pun, tapi kita adalah orang Indonesia. Kita punya pribadi Indonesia. Yang bimbing kita adalah Pancasila," kata Try Sutrisno.